Spin Off - Ashley (2) \'Menyembunyikan Alpha\'
Spin Off - Ashley (2) \'Menyembunyikan Alpha\'
Ashley segera mengerling kesekitarnya untuk memastikan tidak ada yang melihat makluk merah tersebut.
Kemudian dia berjalan menghampiri Alpha bertubuh kecil dan segera menutup pintu.
Biar bagaimanapun, manusia biasa tidak pernah melihat serigala merah ataupun mendengar dan mengetahui perihal raja merah beserta dua serigala merah. Jika ada yang melihatnya dan kabar mengenai adanya serigala merah di dunia ini, bisa-bisa pihak suaka akan membawa Alpha dan menjadikannya obyek wisatawan.
Karena itu, Ashley tidak boleh membiarkan mata lain melihat Alpha. Untuk saat ini dia harus menyembunyikannya terlebih dulu.
"Alpha, apa yang kau lakukan disini? Kau tahu orang lain tidak boleh melihatmu kan? Sebaiknya kau ikut aku dulu."
Seakan Alpha menyetujuinya tanpa merespon kalimatnya, Ashley langsung menggendong Alpha yang kini ukurannya tidak lebih dari anak anjing biasa. Setelahnya, Ashley menyelinap keluar dari aula utama tanpa menarik perhatian.
Dengan langkah cepat, Ashley berjalan menuju ke lantai kamarnya sambil berharap tidak ada yang menemuinya.
Sayangnya, harapannya musnah saat dia berpapasan dengan salah satu teman kuliah Chleo.
Untungnya, Ashley membawa mantel beludru sehingga dia bisa menyembunyikan serigala merah tersebut dibawah mantelnya sebelum teman Chleo melihatnya membawa Alpha.
"Hai, bukankah kau adalah Ashley Grey?" sahut pemuda itu menghampirinya membuat Ashley keringat dingin.
Tadinya dia berharap teman Chleo tidak menyapanya dan berjalan melewatinya. Siapa yang menyangka, pemuda itu malah berhenti persis didepannya.
Kalau seandainya dia tidak sedang membawa Alpha, Ashley pasti akan menyambut pendekatan pemuda itu dengan senang hati.
Lagipula pemuda yang merupakan teman kuliah Chleo sangat tampan dan tinggi. Rambutnya bewarna coklat seperti madu dan agak ikal yang menambah ketampanan pemuda itu. Ditambah lagi warna matanya adalah hazel yang sanggup memikat hati gadis manapun.
Ashley bersedia menjadi teman pemuda ini. Tapi tidak sekarang.
"Hai, benar. Aku adalah Ashley Grey."
"Senang bertemu denganmu nona Grey, namaku Caldwell Brown. Bukankah kedua nama keluarga kita sejenis?"
Ashley tertawa kecil mendengarnya. Dia tahu pemuda ini tengah merayunya karena dia sudah terbiasa didekati oleh teman-teman kampusnya.
"Aku bisa melihatnya, tuan Brown."
"Please, panggil aku Cald saja. Apa aku boleh memanggilmu Ash?"
"Tentu saja. Ah," tiba-tiba tubuh Ashley menegang saat merasakan tangannya dijilat oleh serigala merah kecil sementara ekornya bergeliat berusaha untuk keluar dari mantelnya.
Mantel berudunya bewarna putih sedangkan ekor bulu Alpha bewarna merah. Jika sampai ekor Alpha keluar dari mantel putih miliknya, pemuda itu pasti langsung curiga ada sesuatu dibalik mantel beludrunya.
"Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa. Maaf, aku sedang terburu-buru." ucap Ashley sambil melangkah kaki ke belakang, lalu berbalik dan berjalan dengan cepat menuju ke kamarnya.
Ashley baru bisa bernapas lega begitu dia tiba didalam kamarnya dan menutup pintu kamar dengan rapat. Barulah setelah itu, Ashley menurunkan Alpha dan membiarkan makhluk merah itu berkeliaran didalam kamarnya.
Setidaknya tidak akan ada orang yang akan melihat serigala antik ini.
"Hei, Alpha. Apa yang kau lakukan disini? Ah, benar. Karena majikanmu tidak ada disini, aku tidak akan bisa mendengar suaramu." Sadar Alpha tidak bisa berkomunikasi dengannya, Ashley malah berbicara pada dirinya sendiri. "Sebaiknya kau tunggu disini. Aku akan kembali bergabung dengan teman-temanku."
Namun Alpha kecil tidak membiarkan Ashley keluar dari kamarnya dengan mudah. Kedua kaki depannya menyilang seakan memeluk sebelah kaki Ashley sementara kepalanya menempel ke betis Ashley membuat gadis itu kesulitan untuk berjalan.
"Alpha, be good. Aku akan kembali setelah acara selesai."
Seakan tidak mengerti kalimat Ashley, makhluk merah mungil itu mengeluarkan suara rengekan seakan dia tidak ingin ditinggal sendirian.
Yang sebenarnya, Alpha tidak perlu takut ditinggal sendirian. Dia hanya tidak suka Ashley dikerubungi para pemuda yang menaruh hati dengannya.
Sudah ada satu lalat bernama Caldwell Brown dan terlihat jelas sekali pemuda itu tertarik pada Ashley. Jika Ashley kembali ke teman-temannya sementara dia dikurung didalam kamar ini, Alpha merasa gadis ini akan menjadi milik orang lain.
'Oy, Chu Jung. Sampai kapan kau akan bersantai seperti itu?' gerutu Alpha dalam pikirannya tahu bahwa raja merah yang berada di benua seberang bisa mendengarnya.
Chu Jung menghela napas mendengar suara teguran didalam pikirannya. Memangnya apa yang bisa dia lakukan? Dia masih sekolah dan belum menguasai kekuatannya dengan betul.
Dia tidak mengerti kenapa bayangan kakak cantik tidak bisa dienyahkan dalam pikirannya, tapi untuk saat ini, dia sudah merasa puas melihat gadis itu lagi. Walaupun dia tidak melihatnya secara langsung karena melalui penglihatan Alpha, dia tetap merasa puas.
'Alpha, biarkan dia pergi. Kalau tidak, dia akan membencimu.' balas Chu Jung kemudian dengan nada memperingatkan.
Pada akhirnya Alpha menurut dan tidak lagi menahan kaki Ashley. Namun dia tidak berhenti memasang wajah memelas dengan mata berkaca-kaca sambil menurunkan kedua telinga lancipnya ke belakang.
Kalau seandainya tubuhnya berukuran besar, akan terlihat aneh jika melihatnya dalam keadaan hendak menangis.
Tapi saat ini tubuh Alpha sangat kecil seperti anak anjing yang baru berumur beberapa bulan. Tubuhnya yang mungil sangat imut membuat siapapun akan langsung menyayangi makhluk mungil ini.
Ashley sendiri juga pecinta binatang mungil yang imut. Walaupun dia tahu Alpha yang sebenarnya berukuran besar bagaikan monster, namun disaat menghadapi Alpha versi kecil membuatnya melupakan siapa Alpha yang sebenarnya.
Terlebih disaat dia melihat wajah memelas dari binatang itu membuatnya tidak tega meninggalkannya sendirian.
Ashley berjongkok untuk mengelus puncak kepala Alpha kecil. "Maafkan aku, Alpha. Aku harus kembali ke tempat acara. Aku janji aku akan kembali begitu acara selesai. Bagaimana? Kau tunggu disini dengan baik ya."
Karena tidak bisa membujuk gadis itu dan tidak ingin dirinya dibenci oleh Ashley karena bersikap menyebalkan, akhirnya Alpha menurut dan duduk dengan tenang.
Ashley memberikan senyuman lebar begitu melihat Alpha mendengarkannya dan duduk manis. Dia sama sekali tidak sadar, senyumannya membuat jantung seseorang di benua lain berdebar-debar dengan cepat.
Chu Jung memegang dadanya dengan sebelah tangannya. Dia bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba jantungnya berpacu tidak karuan seperti ini?
Apakah dia sakit? Apakah dia terkena serangan jantung? Apakah dia akan mati?
Segala pikiran Chu Jung terdengar didalam pikiran Alpha dan Luna. Luna menggelengkan kepala dengan pasrah karena raja merah yang satu ini luar biasa polos dan tidak peka akan perasaannya sendiri. Sementara Alpha semakin geram dengan kebodohan raja merah.
Sepertinya harus dia sendiri yang bertindak untuk menyingkirkan semut-semut kecil yang mendatangi Ashley.
Hari itu juga, Alpha memutuskan akan menjadi benteng bagi Ashley untuk menghindarkan gadis itu dari pendekatan orang-orang yang tidak penting.