My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Ashley Di Kehidupan Masa Lalu



Ashley Di Kehidupan Masa Lalu

0Seorang perempuan berambut merah gelap tengah menyusup ke sebuah ruangan dan tengah mencoba membuka kunci dari sebuah pintu. Perempuan itu mengotak-atik lubang kunci dengan jepit rambutnya dan terkesiap saat lampu ruangan tiba-tiba menyala.     

Ugh! Dia gagal lagi.     

"Aku yang menang lagi." seru seorang gadis sambil memutar gantungan kunci dengan jari telunjuknya menyebabkan suara gemerincing yang renyah.     

"Ck. Kali ini apa yang kau inginkan?" balas perempuan berambut merah dengan suara jengkel.     

"Temani aku ke Afrika."     

"Hah?"     

"Sebagai ganti kau tidak datang ke acara ulang tahunku yang ke delapan belas." lanjut gadis berambut coklat keemasan. "Ayolah Chleo, semenjak kau menjadi dekat dengan Alexis, kau tidak pernah mau bermain bersamaku lagi. Aku kesepian sekarang."     

Chleo mendengus sarkas mendengarnya. "Kau ini adalah Ashley Grey. Mana mungkin kau kesepian mengingat begitu banyak anak remaja yang mengidolakanmu?"     

"Tapi mereka bukan kau. Aku lebih suka bersamamu."     

"Karena aku adalah Chleora Regnz?"     

"Ouch! Aku sangat tersinggung. Apa kau berpikir aku mau berteman denganmu karena kau adalah Regnz?"     

"Memangnya bukan?"     

"Master Tanya! Partnerku hari ini sangat menyebalkan!" keluh Ashley dengan nada berlebihan.     

Tanya, sang mantan Alpha III tertawa melihat debat rutin yang terjadi pada kedua murid kesayangannya.     

"Chleo, berhentilah menggodanya. Kalian sudah bersama selama tiga tahun ini dan masih belum ada yang bisa mengalahkan rekor kerjasama kalian. Kurasa kalian butuh liburan."     

"Aku benar kan? Kalau begitu kita akan ke Afrika akhir pekan ini."     

"Kenapa harus Afrika?"     

"Karena aku belum pernah kesana!" seru Ashley membuat Chleo memutar matanya dengan malas.     

"Ayahku tidak akan mengizinkannya."     

"Tenang saja Chleo, serahkan padaku." bujuk Tanya sambil mengedipkan sebelah matanya. "Ngomong-ngomong, bagaimana hubunganmu dengan Alexis? Apakah ayahmu masih melarangmu menemuinya?"     

Chleo menghela napas lalu menganggukkan kepala dengan sedih.     

Dia sudah bertemu dengan Alexis saat dia tanpa sengaja jatuh tenggelam ke kolam renang. Saat itu Chleo tidak bisa berenang dan takut setengah mati, namun Alexis menyelamatkannya dan berhasil menenangkannya. Semenjak itu dia sudah menjadi sangat dekat dengan pemuda itu bahkan kini dia hendak lulus SMA, hubungannya dengan Alexis menjadi lebih dekat.     

Namun saat ayahnya tahu bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Alexis Peskhov, ayahnya mengekangnya dan melarangnya menemui Alexis. Ayahnya bahkan memperketat pengawalannya untuk memastikan Chleo tidak akan bertemu dengan orang yang tidak diinginkan.     

Hanya disaat bersama Ashley serta Tanya, Chleo bisa keluar dengan bebas. Pasalnya, saat ini Chleo dan Ashley sama-sama belajar ilmu bela diri dasar dibawah bimbingan Tanya.     

Waktu itu Ashley yang kebetulan mendaftar di kursus karate milik Tanya atas permintaan Tuan besar Grey, calon gubernur dari Washington. Tujuannya agar Ashley bisa bertahan dan membela diri saat saingan Tuan Grey ingin menculik Ashley untuk mengancamnya.     

Sementara Chleo, dia belajar bela diri atas kemauannya sendiri. Walaupun tidak seektrim ataupun sekeras pelatihan Diego dari Darrel, setidaknya Chleo bisa membela dirinya saat bertemu dengan lelaki hidung belang. Kalau melebihi kemampuannya, ada para pengawalnya yang akan selalu siap menolongnya.     

Dan sudah tiga tahun lamanya Ashley berlatih dibawah naungan Tanya dan bersahabat dengan Chleo.     

Waktu itu Ashley sama sekali tidak tahu identitas Chleo yang sebenarnya. Namun penampilan gadis itu yang sangat misterius menggugah rasa penasarannya. Rambut Chleo yang bewarna merah sangatlah jarang terlihat di negara Amerika ini. Ditambah lagi, Chleo yang jarang tersenyum serta selalu bersikap sinis dan memandang curiga terhadap orang asing membuat Ashley tertarik ingin berteman dengannya.     

Ketertarikannya tidak berubah bahkan saat mengetahui identitas gadis berambut merah itu merupakan putri sulung dari Tuan besar Regnz yang merajai dunia perbisnisan di Amerika ini.     

Malahan sikap sinis, dingin serta kalimat sarkas yang sering keluar dari mulut Chleo membuat Ashley semakin gigih ingin mendekatinya. Yah, lagipula Chleo tidak pernah sungguh-sungguh mengusirnya walau terkadang kalimatnya sungguh sangat menyakitkan. Ashley justru merasa bangga karena satu-satunya teman terdekat Chleo adalah dirinya.     

Bahkan Evangeline Bernz yang merupakan sepupu Chleo tidak memiliki hubungan sedekat ini. Chleo sangat tidak suka dengan karakter Evie yang blak-blakan dan menurutnya terlalu vulgar sementara Evie sama sekali tidak bisa bersabar dengan sikap pasif Chleo yang selalu ingin bersembunyi di pojokan di tiap acara meriah.     

Di dunia ini, hanya Ashley satu-satunya teman perempuan yang setia menemani dan bersabar dengan karakter buruk seorang Chleora Regnz.     

Itulah hubungan keduanya di kehidupan sebelumnya dimana Chleo yang memiliki energi raja merah dari Katalina. Hubungan mereka berubah melenceng sangat jauh di kehidupan yang sekarang.     

Seharusnya mereka bertemu di usia lima belas tahun namun mereka bertemu disaat Chleo kuliah di Seattle. Chleo yang ceria dan menarik banyak perhatian para pemuda membuat Ashley tidak suka dan ingin menyingkirkan Chleo dari kampus Seattle. Sebaliknya Chleo yang seharusnya tidak dekat dengan Evie, kini malah sangat dekat dengan Evangeline Bernz.     

Sungguh hubungan yang sangat bertolak belakang dari kehidupan masa lalu dan yang sekarang.     

Kini Ashley serta Chleo yang sama-sama ingin saling menghindar, secara kebetulan dibawa ke tempat tak dikenal. Walaupun saling tidak menyukai, tapi tanpa mereka sadari kehadiran mereka sama-sama saling memberi ketenangan serta keberanian.     

Di kehidupan masa lalu, terlihat Ashley berdiri didepan makam Chleora Regnz dengan tatapan kosong. Tanpa dia sadari, air mata menetes turun membasahi pipinya. Kedua tangannya terkepal dengan erat setelah memutuskan ingin mencari pelaku utama yang telah membunuh sahabatnya.     

"Jika seandainya ada kehidupan berikutnya, aku ingin bertemu dan kembali berteman denganmu. Chleora Regnz."     

Ashley terbangun dari tidurnya sambil tersengal-sengal. Dia merasa habis berlari berkilo meter membuatnya kesulitan bernapas. Ashley memegangi kepalanya yang terasa pusing sambil mencoba membedakan yang mana yang mimpi dan yang mana yang nyata.     

Barusan dia bermimpi berteman dengan Chleo, namun nama keluarga, karakter serta warna rambut gadis itu berbeda. Anehnya, dia merasa mimpi itu sangat nyata seperti dia tidak sedang bermimpi.     

Dia juga bertemu dengan Tanya, mentornya dulu saat dia sempat belajar karate di Washington. Dia memang sempat belajar di bawah bimbingan Tanya saat dia masih SMP dulu, tapi tidak bertahan lama karena dia merasa bosan. Anak-anak seumuran dia kurang menyenangkan dan dia tidak mendapatkan sesuatu yang bisa membangkitkan minatnya sehingga dia berhenti.     

Tapi kenapa sekarang dia bermimpi dia telah lama dilatih oleh Tanya? Tidak hanya itu, dia juga berteman baik dengan Chleo? Ah, bukan. Gadis berambut merah itu pasti bukan Chleo West yang dikenalnya. Karakter serta sinar mata mereka sangat jauh berbeda, jadi tidak mungkin Chleo didalam mimpinya adalah Chleo West.     

Ah! Kenapa pula dia harus memimpikan Chleo?!     

Ashley mulai mengerling kesekitarnya dan langsung teringat dia beserta Chleo terdampat di antah berantah. Dan kini mereka berada di sebuah ruangan gelap tertutup tanpa jendela membuatnya menjadi panik dan gelisah.     

Ashley langsung bergerak mencari sesuatu saat dia menyadari Chleo masih tidak sadarkan diri dan berbaring di sebelahnya. Ajaibnya, ketakutannya langsung menghilang begitu menyadari dia tidak sendirian.     

Dia yakin dia sangat tidak menyukai Chleo. Jika dalam keadaan normal, dia tidak akan peduli apakah Chleo sakit ataupun mati. Maka dari itu dia sama sekali tidak mengerti mengapa dia menjadi luar biasa panik saat melihat video yang menunjukkan Chleo berada di atas atap dan luar biasa lega begitu melihat Chleo masih hidup dan sehat saat dia mendatangi rumah sederhana gadis itu.     

Hingga sekarang dia masih belum mengerti perasaannya. Apakah dia membenci Chleo ataukah sebenarnya dia ingin berteman dengan Chleo?     

Ashley memandangi wajah polos Chleo yang masih tertidur seperti tanpa beban. Dia teringat akan Chleo berambut merah didalam mimpinya.     

Ashley menggelengkan kepalanya dengan cepat mengusir bayangan mimpinya. Dia merasa dirinya sudah gila sehingga bisa memimpikan Chleo. Pasti karena garra-gara situasi ini sehingga dia bisa memiliki keinginan untuk berteman dengan Chleo padahal dia sangat tidak suka gadis itu.     

Ashley memutuskan untuk menyingkirkan jauh-jauh bayangan mimpinya dan membangunkan Chleo dengan kasar.     

"Hei, hei, bangun!" Ashley mendecak kesal. Kenapa tiap kali mereka tidak sadarkan diri, harus dia terlebih dulu yang bangun sementara Chleo bisa tertidur pulas layaknya seorang putri tidur yang menunggu dibangunkan oleh ciuman seorang pangeran?     

Sungguh membuat iri sekali!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.