Ada Dua Raja Biru
Ada Dua Raja Biru
"Kita harus keluar dari sini!" seru Ashley dan dengan hati-hati Ashley membuka pintu sebelahnya untuk keluar dari mobil sebelum mobil yang dinaiki mereka jatuh kebawah.
Chleo yang baru pulih dari rasa pusingnya, seketika menjadi takut begitu melihat apa yang ada dihadapannya. Ujung mobil sudah berada di luar jalur dan kini menuju ke bawah ke daratan pasir yang sangat curam. Agak jauh disana ada sebuah batu besar yang tampak besar dan kokoh.
Jika seandainya jeep ini terjatuh kebawah, sudah dipastikan akan meluncur tepat mengenai batu tersebut. Chleo segera mengikuti saran Ashley dan membuka pintu mobil dengan sangat berhati-hati. Sayangnya, saat Ashley berhasil keluar dari jeep, tanpa sengaja kakinya menendang pijakan mobil agar dia bisa melompat dan tidak terjatuh dan berguling ke bawah.
Tendangannya ini menghilangkan keseimbangan titik tumpu mobil lalu tiba-tiba meluncur ke bawah dengan kecepatan yang sangat mengerikan. Chleo berteriak keras karena belum sempat turun dan mobil meluncur ke arah batu besar di bawah.
Chleo langsung mencoba membanting setir di sebelahnya untuk menghindari batu tersebut namun sebelah mobil tetap terkena batu dan kembali menggulingkan mobil dan kini terus berguling meluncur semakin kebawah. Mobil tersebut menabrak batu-batu besar serta pohon membuat jeep hancur berantakan dan serpihan kaca masuk melukai tubuh Chleo.
Ashley yang tadinya merasa lega karena telah selamat berbalik untuk mencari sosok Chleo. Tapi dia tidak menemukan Chleo ataupun mobil jeep yang dinaiki mereka. Dengan perasaan horror Ashley menatap jeep yang terus meluncur ke bawah lalu berguling sambil terhempas kesana kemari seolah ada raksasa yang membanting mobil jeep tersebut.
Apakah mungkin, Chleo belum sempat turun dari mobil? Jantung Ashley seakan berhenti memikirkan kemungkinan ini.
"CHLEO!!!"
***
Di Belanda, Harmonie sedang menunggu jemputan sambil bermain bersama teman-temannya di taman bermain di sekolahnya. Saat itulah dia merasakan aura dingin yang tidak normal.
Moni mengerling kesekitarnya dan melihat sang raja biru berdiri agak jauh disana sambil menatap ke sekolahnya.
Seingatnya Axelard berada di Inggris sekarang, lalu kenapa pria itu ada di Belanda dan berada di kota Rotterdam?
Karena rasa penasarannya terusik, Moni berjalan mendekati pemuda itu lalu menarik celana jeans pria itu.
Sang raja biru menoleh ke bawah lalu melirik ke arah Moni dengan tatapan bingung.
"Kak Axel?" Harmonie merasa yakin pemuda ini adalah raja biru, tapi entah kenapa dia merasa orang ini bukan Axel.
Dia mencoba mengingat-ingat kembali seperti apa wajah Axelard dan memang ada yang berbeda dari pemuda ini. Bola matanya tidak sebesar Axelard serta bentuk hidungnya lebih lancip daripada Axelard. Siapa orang ini?
Harmonie melangkah mundur secara perlahan-lahan namun sebelum dia benar-benar menjauh, pemuda itu menangkap tangannya.
"Apakah mungkin, kau adalah Harmonie?"
"Ah? Si…" belum sempat bertanya mengenai identitas pemuda itu, tiba-tiba saja tubuhnya diangkat dan mereka telah pindah ke tempat lain.
Tidak mungkin! Bagaimana mungkin ada dua raja biru di dunia ini?
Harmonie menendang-nendang kaki mungilnya memukul perut pemuda tersebut membuat sang raja biru mengerang kesakitan.
"Hei, Moni kecil, tenanglah." bujuk pemuda itu sembari menurunkan Moni dengan hati-hati.
"Siapa kau? Kenapa kau menculikku?" Moni segera bergerak mundur sambil mengerling ke arah sekitarnya. Dia melihat ada seorang gadis yang duduk santai di atas batu besar sambil menatapnya dengan penuh penasaran.
Siapa gadis itu? Wujudnya terlihat seperti manusia, tapi disaat bersamaan gadis itu memancarkan aura yang tidak dimiliki manusia.
"Kita tidak punya waktu, kau harus kembali." sahut gadis itu pada sang raja biru.
"Moni, dengarkan aku baik-baik. Aku tidak punya waktu lebih untuk menjelaskan semuanya, tapi saat ini Chleo tidak berada di Amerika dan beberapa jam kedepan ada kemungkinan dia akan mati."
"Dan kau mengira aku akan mempercayaimu? Siapa kau sebenarnya?"
"Apa kau tidak menyadarinya? Aku adalah raja biru."
"Raja biru yang sekarang adalah Axelard. Bukan kau."
"Aku adalah raja biru masa depan."
Mulut Harmonie terbuka lebar mendengar jawabannya sama sekali tidak menyangka akan mendengar jawaban seperti itu.
"Chleo adalah ibuku, dan kau adalah bibiku. Apakah kau sudah puas? Sekarang ibuku sedang jatuh sakit karena dirinya di masa ini dalam bahaya. Tolong temukan ibuku dan selamatkanlah dia."
"Aku tidak mengerti. Bagaimana bisa…"
"Singkatnya adalah raja biru yang sekarang telah menciptakan dunia paralel yang drastis karena perputaran waktu di dunia ini terlalu jauh." jelas gadis muda yang duduk di atas batu. "Dunia ini berputar kembali ke masa dua puluh tahun, tapi di dunia dimensi lainnya masih berjalan dengan normal. Sebelum kehidupan ini, Chleora Regnz seharusnya mati dan jiwanya yang berisi energi raja merah dikumpulkan oleh para Vectis pemberontak. Kini karena dunia manusia telah berputar kembali dan Chleora Regnz masih hidup, jiwa Chleo yang sudah ditangkap menghilang dan masuk kedalam tubuh Chleo yang sekarang."
"Dunia paralel ini adalah dunia manusia di masa depan dimana Chleo akan menikah dengan Axelard dan melahirkan seorang putera. Dan putera itu adalah aku." sambung raja biru dihadapan Moni. "Dan kini dunia parallel milik kami akan hancur jika Chleo di masa sekarang mati. Tidak hanya itu, para Vectis pemberontak akan mengincar jiwa-jiwa yang telah mendapatkan energi penguasa alam."
Harmonie teringat akan Kinsey serta kedua sepupunya. Apakah mungkin…?
"Benar. Paman Kenken serta Bibi Meli juga dalam bahaya begitu usia mereka mencapai enam belas tahun. Bahkan sekarang saja aku yakin, mereka akan sering mengalami kecelakaan kecil."
Kenapa pemuda ini hanya menyebutkan Kendrich serta Melodie saja? Lalu bagaimana dengan Kinsey?
Belum sempat bertanya lebih lanjut, tubuh raja biru serta gadis misterius tersebut menjadi transparan seakan hendak menghilang seperti hantu.
"Waktu kami sudah habis. Cepat temukan ibuku sebelum terlambat."
"Tapi…" sayangnya dua orang itu telah hilang tanpa meninggalkan jejak membuat Harmonie mengerang frustrasi.
Bagaimana dia bisa menemukan Chleo kalau tubuh fisiknya masih kecil seperti ini? Meskipun begitu, dia tetap mencobanya dan memfokuskan aliran energinya untuk melacak keberadaan Chleo di Amerika.
Mata kuning keemasan miliknya bersinar-sinar menyadari tempat lingkungan disekitarnya. Rupanya, raja biru berikutnya membawanya ke atas gunung di dunia astralnya!
Dengan begini dia tidak perlu khawatir tubuh fisiknya akan cedera meski dia menggunakan kekuatannya melebih batas. Apalagi ada Bai Yu yang kini sudah terbang menghampirinya begitu merasakan kedatangannya.
Harmonie mungkin memiliki ingatan raja kuning ratusan tahun, tapi tubuh fisik serta mentalnya masih tetaplah seorang anak kecil berusia sepuluh tahun. Itu sebabnya, dia masih belum bisa keluar masuk ke dunia astralnya sendiri hingga dia dewasa. Tapi rupanya, raja biru telah membantunya membawanya kemari dan kini dia bisa aman menggunakan kekuatannya sesuka hatinya.
"Monmon," entah kenapa Bai Yu lebih suka menggunakan panggilan Monmon daripada Moni. "sepertinya aku tidak akan bisa tidur dengan tenang malam ini."
Harmonie tersenyum tipis mendengarnya. "Maaf ya, aku lagi-lagi merepotkanmu."
Bai Yu menggelengkan kepalanya lalu duduk tegap disebelah Moni yang tingginya tidak sampai ke lehernya.
Tidak lama kemudian, angin disekitarnya menari-nari dengan begitu kencang menciptakan pusaran pasir mengelilinginya.
Pasir? Moni bertanya-tanya darimana asalnya pasir ini lalu dia melihat bayangan Chleo yang kini berada di dalam ruangan gelap. Ruangan itu berada di tempat tengah padang gurun yang sangat luas membuatnya merasa terheran.
"Afrika. Tempat itu ada di Afrika."
Ucapan Bai Yu membuat Moni terkejut tanpa bisa berkata apa-apa. Bagaimana bisa Chleo yang seharusnya berada di Seatlle tiba-tiba saja pindah ke Afrika?
Apakah itu berarti Vectis pemberontak sudah mulai bergerak? Lagipula untuk apa para Vectis mengumpulkan jiwa-jiwa yang mendapatkan bantuan energi penguasa alam di dunia ini?
>>>>>>>> from author
Halo para pembaca, sekarang ada event baru Win-Win. Nah saya mau coba up tiap hari lagi disini sktr 1-2 bab per hari (ga tahu bisa apa ga T.T, semoga aja bisa)
Tolong bantu kasih semangat dong dengan beli tier saya disini. Cuman 1 koin aja lo.
Klo kalian berbelas kasih pada si author yang malang ini, boleh tambah beli tier di Elementalist sama Flame Queen (eak, authornya lagi mengemis ini :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:)
Bantu doa juga ya, biar saya sehat selalu (krn skrg sakit batuk ga sembuh2 uda hampir 2 bln :woman_facepalming::woman_facepalming:), jadi bisa semangat tulis terus.
Ps: kayaknya gantian Awas Papa yang bakalan up lambat :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:
Happy reading!