Ashley Berterimakasih
Ashley Berterimakasih
Ashley sudah mulai tenang dan raut mukanya sudah tidak terlalu pucat. Meskipun begitu dia tidak bisa mengenyahkan rasa khawatirnya terhadp pemuda yang telah menyelamatkannya.
Setelah mengetahui bahwa ada yang menariknya jatuh kebawah, dia merasa bersalah karena telah menuduh pemuda itu telah sengaja menjatuhkannya.
Dia memang merasakan tarikan yang sangat kuat pada kedua kaki serta tangannya, tapi dia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan ada sesuatu yang melilitnya karena dia berpikir tidak mungkin ada yang menariknya.
Jadi kemungkinan yang sangat masuk akal saat itu adalah Chu Jung sengaja mengendorkan gendongannya dan menjatuhkannya begitu saja.
Hhhh…
Tidak hanya dia asal menuduh saja, tapi sekali lagi dia berhutang nyawa pada pria itu. Apakah dia sanggup membalas hutang ini?
Tiba-tiba dia teringat akan usulan Harmonie membuat wajahnya terasa panas. Apakah dia perlu melakukannya? Lagipula, pria itu telah menyelamatkannya dua kali.
Tidak! Tidak!
Ashley menggeleng kepala dengan keras menyingkirkan jauh-jauh segala ucapan Harmonie yang mencoba meracuni pikirannya dengan cara berterimakasih pada Chu Jung.
Pasti ada cara lain yang bisa digunakannya untuk mengungkapkan rasa berterima kasihnya. Benar. Dia hanya perlu mencari cara lain tersebut.
Pikiran Ashley masih berpikir mencari cara untuk berterimakasih pada Chu Jung, saat Chu Jung serta Vectis muncul dari bawah jurang.
"Lama sekali. Apa saja yang kau lakukan dibawah sana?"
Chu Jung mengangkat kedua bahunya ke atas lalu menurunkannya dengan sikap cuek. "Aku membersihkan hama yang mengganggu perjalanan kita."
Hama? Maksudnya tanaman pemakan Vectis itu?
Chu Jung berjalan menghampiri Ashley lalu berjongkok untuk menatap lurus ke sepasang mata Ashley.
Ashley yang merasa suhu tubuhnya telah meningkat, kini semakin terasa panas begitu matanya bertumpu pada sepasang mata merah tersebut.
"Kau terluka?"
Ashley masih belum bisa menemukan suaranya, sehingga dia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Bagaimana dengan tanganmu? Masih sakit?"
Nafas Ashley tercekat ketika tanpa peringatan, Chu Jung telah mengangkat sebelah tangannya sambil mengeluskan ibu jarinya ke kulit pergelangan tangan Ashley.
Tindakan pemuda itu yang tampak luar biasa santai seolah apa yang dilakukannya adalah hal yang paling wajar di dunia ini membuat jantung Ashley berdebar dengan tidak karuan.
"Raja merah, sebaiknya kau menjauhinya. Kau membuatnya sesak." sahut Harmonie dengan nada jahil membuat kening Chu Jung mengernyit.
Apakah dia membuat kakak cantik didepannya merasa sesak? Kenapa? Apakah dia terlalu menakutkan?
Padahal sebelum dia menghampiri gadis ini dia sudah menyimpan rapat-rapat aura monster api miliknya. Dia bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan aura menakutkan dari mata merahnya.
Tapi tampaknya masih ada tersisa efek menyeramkan darinya karena baru saja dia lepas kendali saat memusnahkan semua tanaman pemakan Vectis barusan.
"Menurutmu aku menakutkan?" anehnya, Chu Jung tidak bertanya pada Ashley, melainkan bertanya pada Alpha.
Tentu saja Alpha menjawab 'tidak'. Untuk apa Alpha takut pada raja merah? Apalagi raja merah yang masih remaja, Alpha sama sekali tidak takut. Malahan sebaliknya. Chu Jung yang sering merasa takut berhadapan dengan Alpha sehingga memilih bersama dengan Luna.
Sementara Chu Jung berbicara dengan Harmonie serta Alpha, Ashley sedang berada didalam dunianya sendiri dan tidak memperhatikan apapun yang sedang mereka bicarakan.
Saat ini dia sedang dalam pergumulan antara iya atau tidak untuk melakukan usulan Harmonie.
Jika dia ingin melakukannya, sepertinya saat ini adalah waktu yang tepat. Lagipula pria itu sudah berada dihadapannya dan jarak mereka sangat mudah untuk dijangkaunya.
Ashley melirik kearah wajah tampan bagaikan seorang jenderal di kerajaan Cina. Alis mata yang tegas dan sempurna, rahangnya yang lancip menunjukkan kewibawaan seseorang. Serta aura pemuda itu yang terkadang menimbulkan kesan seorang pemimpin tapi di lain waktu terkesan seperti anak remaja yang masih membutuhkan panduan dari induknya.
'Anggap saja kau melakukannya dengan anak kecil'
'Dia tidak akan berpikiran yang macam-macam.'
Ashley teringat akan ucapan Harmonie sebelum ini. Akhirnya dia memantapkan hatinya untuk melakukannya. Lagipula saat ini Chu Jung sedang menoleh kearah samping sehingga dia bisa melakukannya dengan cepat.
Tanpa disadarinya, Harmonie menyadari ekspresinya dengan seksama. Diam-diam, Harmonie tersenyum miring karena tahu Ashley akan melakukan apa yang diusulkannya.
Tanpa kentara, bahkan Bai Yu tidak mengetahuinya, Harmonie memanggil angin disekitarnya dan menyuruh angin tersebut melakukan sesuatu.
Chu Jung masih bertanya pada Bai Yu apakah dia menakutkan bagi manusia atau tidak ketika Ashley mulai bergerak dan mengangkat tubuhnya untuk mensejajarkan tingginya dengan pemuda yang sedang bersimpu pada satu lutut.
Targetnya adalah pipi pemuda itu.
'Cara terbaik untuk mengungkapkan rasa terimakasihmu pada raja merah, adalah memberinya kecupan pada pipinya.'
Itulah yang dikatakan Harmonie beberapa saat lalu, dan kini dia telah bersiap dan mendorong wajahnya untuk mendaratkan bibirnya ke pipi pemuda itu.
Namun saat wajahnya mendekat, tiba-tiba kepala Chu Jung berbalik menghadap ke arahnya sehingga sepasang bibir Ashley malah mendarat ke bibir Chu Jung membuat Ashley syok setengah mati.
Rasanya dia ingin menangis sekeras-kerasnya. Kenapa pria ini tiba-tiba berbalik menghadap kearahnya????
Sayangnya dia sama sekali tidak tahu, bahwa Harmonie telah menyuruh angin untuk membelokkan kepala Chu Jung dengan paksa dan berakhirlah dengan kondisi saat ini.
Chu Jung sendiri merasa heran kenapa angin disekitarnya mengendalikan kepalanya namun saat merasakan sesuatu yang lembut nan kenyal pada bibirnya, dia menjadi terpaku dan tak bergerak.
Tiba-tiba saja dia menjadi patung hidup dan untuk beberapa saat, orang yang melihatnya mengira dia telah menjadi mayat.
Ashley langsung bergerak mundur dengan cepat hingga punggungnya menabrak dengan tubuh Alpha membuatnya tidak bisa menghindar lagi. Jantungnya berdetak dengan liar dan dia tidak tahu apa yang… APA YANG SUDAH DIA LAKUKAN!?
"Ma…Maaf, bukan itu maksudku… Aku…" Ashley berusaha menjelaskan sesuatu tapi dia terlalu panik dan tidak tahu apa yang seharusnya dia jelaskan.
Tidak lama kemudian dia mendengar seseorang terbatuk-batuk beberapa kali. Dia melirik ke arah sumber suara dan membelalak terkejut saat melihat Chleo ada disana beserta Axelard di atas tubuh Falcon.
Chleo terbatuk-batuk entah karena tersedak atau karena alasan lain. Sementara Axelard menepuk lembut punggung Chleo sambil melirik kearahnya dengan tatapan penuh ketertarikan membuatnya sadar…
Pasangan sejoli itu telah menyaksikannya mengecup sang raja merah!
Oh, tidak! Sungguh memalukan sekali!!
Rasanya dia ingin menggali lubang dan bersembunyi didalamnya. Ah, tidak. Lebih baik dia terjun ke jurang tadi saja sekalian.
Apakah dia boleh melakukannya?
Ah, bukan. Pertanyaan yang sebenarnya apakah dia berani melakukannya? Dia masih belum ingin mati… tapi rasanya dia lebih memilih mati daripada menanggung rasa malu yang luar biasa ini T.T