My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Jumlah Tanduk Vectis



Jumlah Tanduk Vectis

0Chleo serta Ashley saling berpelukan tanpa berani membuka mata mereka walaupun batu tempat persembunyian mereka telah hancur. Mereka menunggu apa yang akan terjadi pada mereka.     

Anehnya, setelah menunggu selama beberapa menit, tidak ada apapun yang terjadi. Hening, sunyi, sama sekali tidak ada suara. Yang bisa mereka dengar hanyalah detak jantung mereka sendiri karena begitu besar ketakutan mereka.     

Sepertinya dalam beberapa minggu terakhir ini mereka sering mengalami kejadian mengerikan membuat adrenalin mereka terpacu. Mereka bahkan sudah berulang kali nyaris dijemput nyawa tapi dengan ajaibnya, mereka masih bisa hidup hingga sekarang.     

Apakah mungkin yang ini juga sama? Mungkinkah mereka juga masih hidup dan keajaiban lainnya datang melindungi mereka?     

Memikirkan ini, keduanya sama-sama memberanikan diri untuk membuka mata mereka untuk melihat Vectis seperti apa yang telah datang dan menghancurkan batu tempat persembunyian mereka.     

Chleo serta Ashley tercengang ketika melihat Vectis menatap mereka dengan tatapan penuh tanya sambil menelengkan kepala.     

Tinggi Vectis yang ini tidak setinggi Vectis Yuna dan juga… menilai dari bentuk wajahnya, Vectis ini tampak seperti berjenis kelamin perempuan?     

Wajahnya yang feminim serta kulit halus seperti kain sutra, mata merah biru yang sama namun tidak setajam yang dimiliki Vectis Yuna. Rambutnya juga panjang serta bewarna ungu kebawah disertai dengan warna kuning keemasan pada ujungnya.     

Selain warna mata serta rambut yang sama, tinggi dan bentuk wajah Vectis ini jauh berbeda dengan Vectis Yuna. Ada satu lagi yang berbeda. Jumlah tanduk di atas kepalanya.     

Vecti Yuna memiliki satu tanduk diatas kepalanya, namun Vectis perempuan ini memiliki dua tanduk di dua sisi kepalanya.     

Apakah ada arti dalam jumlah tanduk?     

"Halo?"     

Ashley mendelik ke arah Chleo dengan tak percaya karena tanpa pemberitahuan, Chleo menyapa Vectis asing dihadapan mereka.     

"Apa kau bisa mengerti bahasa kami?��     

Vectis perempuan tidak menjawab dan semakin menelengkan kepalanya dengan bingung.     

Lalu kepalanya menjadi tegak serta sinar matanya menjadi tajam dan tampak mengerikan bagi Chleo serta Ashley.     

Vectis tersebut mengangkat sebelah tangannya lalu diarahkan ke mereka. Dalam sekejap sebuah gelombang angin mengikat tubuh mereka seperti sebuah tali lalu mengangkat mereka hingga melayang ditengah udara.     

"Aaaaa!"     

"Chleo, kenapa kau membuatnya marah?"     

"Aku hanya menyapanya!" bantah Chleo merasa bingung dengan serangan mendadak dari Vectis perempuan ini.     

Lalu dia teringat akan peringatan Vectis milik Yuna, bahwa keberadaan manusia tidak bisa diterima baik di dunia ini. Begitu mereka menyadari adanya penyusup manusia yang masuk ke dunia mereka, mereka akan langsung membunuh manusia tersebut.     

Apakah itu berarti, Vectis perempuan ini akan membunuhnya?     

Memikirkan kemungkinan ini Chleo bergidik ngeri dan langsung mencoba mengajak Vectis tersebut berbicara.     

"Hei, kau salah paham. Kami tidak sengaja datang ke tempat ini. Salah satu dari kalian membawa kami kemari dan dia adalah teman kami. Kalau tidak percaya, kau bisa menunggu kepulangan pemilik gua ini." Chleo tidak peduli apakah Vectis tersebut mengerti ucapannya dan terus berbicara. "Kami membutuhkan waktu untuk kembali pulang dan penghuni tempat ini sangat berbaik hati membantu kami. Tolong lepaskan kami, karena kami sama sekali tidak berniat menyusup masuk ke dunia kalian."     

"…"     

Ashley menelan ludah saat masih belum ada respon dari Vectis tersebut. Detik berikutnya, tubuh mereka yang melayang kini bergerak mengikuti pergerakan tangan Vectis tersebut. Makhluk mistis itu berbalik lalu berjalan keluar dengan santai sementara kedua tubuh manusia yang sedang meronta-ronta didalam ikatan gelombang angin milik Vectis perempuan itu.     

Apakah Vectis ini berencana membawa mereka keluar dari gua? Bukankah itu berarti mereka akan dilihat oleh para Vectis lainnya?     

Ugh! Vectis Yuna, dimana kau? Kami membutuhkanmu. Jerit Chleo dalam hati.     

Sementara itu Vectis Yuna sedang berada didalam kurungan persis seperti apa yang ditakutkan Chleo sebelumnya.     

Vectis Yuna telah menelusuri Vectis yang berencana memberontak pada raja Vectis dan mengikuti salah satu anggota pemberontak tersebut. Sayangnya, rata-rata anggota pemberontak memiliki dua tanduk yang berarti kekuatan serta posisi mereka diatasnya yang hanya memiliki satu tanduk.     

Begitu ketahuan bahwa ada yang berusaha menyelidiki mereka, Vectis Yuna langsung segera berusaha melarikan diri. Alas, kemampuan teleportnya tidak bekerja karena seseorang telah menargetnya sebagai kriminal. Dia tidak bisa kabur dan pada akhirnya dia ditangkap.     

Para penangkapnya tidak menyiksanya, malahan dia diberi makanan normal serta bersikap ramah dengannya. Satu-satunya yang membuatnya tidak nyaman hanyalah dia dikurung di dalam kandang yang terbuat dari kayu.     

Kayu tersebut bukanlah kayu biasa, melainkan kayu penahan manna.     

Manna adalah energi yang dipakai para Vectis untuk mengaktifkan kekuatannya. Jika seorang Vectis kehabisan manna, maka dia tidak bisa menggunakan kekuatannya dan akan menjadi lemas. Dia tidak akan mati, tapi hanya kehabisan energi seperti seorang manusia yang tidak makan selama berhari-hari.     

Manna bisa berkumpul dan penuh jika Vectis tersebut tidur atau tidak mengaktifkan kekuatannya selama beberapa jam.     

Namun dengan berada didalam kayu ini, manna yang ada di udara tidak akan bisa masuk dan mengisi wadah manna didalam tubuh Vectis Yuna. Itu sebabnya, sampai kapanpun Vectis Yuna tidak akan bisa lepas dari kurungan ini jika tidak ada yang membantunya dari luar.     

Vectis Yuna masih bisa tenang karena mengira Chleo serta Ashley masih aman didalam kediamannya. Dia hanya perlu menunggu waktu bagi para raja warna untuk memaksa masuk kedalam dunia ini.     

Dia merasa yakin sekali, sang raja biru tidak akan tinggal diam dan akan mengusulkan untuk bekerja sama dengan para raja warna lainnya untuk menjebol pintu portal dan datang ke dunia ini.     

Sayangnya, belum sempat raja warna selesai menjebol pintu portal, keberadaan Chleo serta Ashley sudah ketahuan terlebih dahulu. Dan kini keduanya dihadapkan ke sekumpulan para Vectis yang memandangnya dengan pandangan tak bersahabat.     

Chleo bisa melihat jumlahnya yang sudah tak terhitung lagi mengelilingi mereka. Wajah mereka serta postur tubuh mereka semua memang berbeda-beda, namun mata merah biru serta warna rambut mereka semua sama.     

Ini pertama kalinya Chleo serta Ashley melihat begitu banyak mata aneh seperti merah biru serta rambut panjang bewarna sama dalam kehidupan mereka.     

Tanduk mereka juga hampir sama. Ada yang berjumlah satu pada dahi mereka, ada juga yang berjumlah dua pada di dua sisi kepala mereka.     

Tadinya, Chleo mengira jenis kelamin pria akan memiliki satu tanduk sementara perempuan akan memiliki dua tanduk. Rupanya dia salah karena dia melihat wajah Vectis pria juga ada yang memiliki dua tanduk sementara wajah Vectis perempuan memiliki satu tanduk saja.     

Sebenarnya apa arti jumlah tanduk tersebut?     

Chleo, bukan saatnya memikirkan arti jumlah tanduk mereka. Tapi keselamatan nyawa kalian yang lebih penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.