Membuka Pintu Gerbang
Membuka Pintu Gerbang
Letak posisi pintu portal akan berpindah-pindah mengikuti aliran energi kehidupa pemiliknya. Jika raja merah lahir di benua Eropa, maka hutan di negara Eropa yang jarang didatangi orang akan dijadikan tempat sebagai pintu portalnya.
Tapi jika raja merah lahir di benua Asia, maka hutan di Eropa tidak akan berkabut lagi dan kini pindah ke negeri Asia di suatu hutan yang hampir tidak pernah didatangi manusia.
Sementara pintu portal yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia Vectis adalah di kerajaan Kiria di negeri Afrika. Pintu portal ini tidak berpindah-pindah dan sangat mudah untuk dibuka jika seandainya Vectis tidak menguncinya.
Para raja warna dilarang menginjakkan kaki di Afrika, khususnya di kerajaan Kiria ini. Karena pintu portal Vectis tidak dikunci, maka manusia akan mudah melihat reruntuhan istana kuno dimana tempat pintu portal berada jika energi raja warna tanpa sengaja menghapus jejak ilusi disekitar reruntuhan tempat tersebut.
Itu sebabnya para raja warna tidak boleh pergi ke Afrika agar manusia penduduk benua tersebut tidak melihat reruntuhan istana tersebut.
Namun begitu ada Vectis yang mengunci pintu portal itu, maka tidak ada satupun manusia ataupun Vectis yang bisa keluar masuk melalui pintu penghubung dua dunia itu.
Itu sebabnya mengapa Vectis Yuna dipaksa kembali pulang ke dunia asalnya dan tidak lagi bisa datang ke dunia manusia tidak peduli berapa kali Yuna memanggilnya.
Yang bisa keluar masuk pintu portal dengan leluasa hanyalah pemegang kunci… yaitu Vectis jahat yang mengincar jiwa Chleo.
Bahkan raja warna sekalipun tidak akan bisa membukanya kalau tidak bekerja sama dengan ketiga raja warna lainnya.
Tapi kini mereka mendapat kabar bahwa pintu portal menuju ke dunia Vectis juga ada didalam dunia astral raja violet?
Menerobos masuk ke dunia raja warna jauh lebih mudah daripada membobol pintu portal dunia Vectis.
"Kenapa kau tidak bilang sebelum ini?"
Mulut Harmonie mengerucut mendengar nada tuduhan dari Axelard. Tampaknya pria itu sama sekali tidak memandangnya sebagai anak kecil, tapi murni memandangnya sebagai raja kuning yang sudah dewasa.
Yah, dia memang memiliki ingatan hingga ratusan tahun, tapi tidak semua dia bisa ingat ketika tubuh fisiknya masih sangat kecil. Kalau dia memaksa menggali ingatannya di kehidupan tiap-tiap raja kuning sebelumnya, otaknya akan meledak karena terlalu banyak informasi yang ditampungnya.
Harmonie hanya ingat yang penting saja seperti bertemu dengan Axelard sebagai Vasili atau kejadian-kejadian yang terjadi selama kurang dari lima puluh tahun terakhir ini.
Bisa dibilang Harmonie hanya ingat kehidupannya sebagai raja kuning sebelumnya yang tinggal di Russia. Seiringnya berjalan waktu, barulah sedikit demi sedikit Harmonie akan menggali ingatan diatas lima puluh tahun hingga ratusan tahun.
Karena itu untuk saat ini fisik, mental serta cara berpikirnya masih murni seperti anak seusianya, hanya dia lebih bisa bersikap dewasa serta berpikir lebih bijaksana dibandingkan anak-anak seusianya.
Jadi jangan heran kalau Harmonie sering meneteskan air mata karena perasaan anak perempuan, khususnya dirinya, sangat sensitive dan muda terbawa emosi.
Dia akan mudah meneteskan air mata kalau orang-orang kesayangannya terluka. Dia juga akan merasa sedih serta kecewa kalau ada orang yang meledeknya. Terlebih dia akan merasa sakit hati kalau ada yang berbicara dengan nada tinggi ataupun dingin.
Jangan kaget kalau sekarang sepasang mata coklat Harmonie kini berkaca-kaca dan air matanya mengancam keluar jika Axel tidak melakukan sesuatu.
"Hei, Axe. Tega sekali kau sama anak kecil. Cup cup. Sini." Fye sangat mengerti betul kondisi Harmonie dan langsung membuka tangannya lebar-lebar menawarkan pelukan hangat untuk gadis kecil tersebut.
Tanpa ragu Harmonie masuk kedalam pelukannya dan menyembunyikan kepalanya ke ceruk leher Fye membuat Axel memutar matanya dengan malas.
Sekarang bukan saatnya mengikuti suasana hati! keluh Axel dalam hati.
Saat ini dia sama sekali tidak ada mood untuk bercanda ataupun meladeni gurauan Fye. Dia bahkan sama sekali tidak berniat untuk minta maaf ataupun mencoba menghibur Harmonie kecil.
Saat ini yang didalam pikirannya adalah untuk segera masuk ke dunia Vectis dan menemukan Chleo… istrinya! Istrinya sedang berada dalam bahaya di dunia Vectis dan tidak ada yang tahu apakah Chleo masih bertahan hidup atau tidak, tapi kedua sesama raja warna dihadapannya ini malah bersantai-santai.
"Axe, cobalah untuk rileks sedikit. Wajahmu terlalu tegang sehingga dia menjadi takut."
Bagaimana mungkin dia bisa bersantai?! Selama dia belum menemukan Chleo, sampai kapanpun dia tidak akan bisa bersantai!
"Saat ini Bai Yu sedang menjemput raja merah. Kita hanya bisa menunggu disini dan tidak bisa melakukan apa-apa." jelas Fye dengan nada selembut mungkin.
Dia tahu suasana hati Axel sangatlah buruk dan sangat mustahil menyuruh pria itu untuk duduk tenang sambil merilekskan otot wajahnya yang tampak mengerikan.
Fye merasa dirinya seperti seorang ibu yang harus menenangkan kedua anaknya yang sedang bertengkar. Dia hanya berharap Bai Yu cepat kembali bersama raja merah sehingga mereka bisa segera mencoba membuka pintu dunia astralnya.
Setelah menunggu hampir lima belas menit, Bai Yu tiba bersama dua serigala merah serta seorang pemuda berambut merah.
Mata pemuda tersebut bewarna amber sementara rambutnya bewarna merah mencolok seperti warna api yang membara.
Hawa panas dari sekujur tubuh pemuda itu langsung terasa membuat salju disekitarnya meleleh dalam sekejap.
"Jumlah kita telah lengkap, kau harus membawa kita keluar dari sini."
Tanpa disuruh dua kali, Axel membawa mereka semua keluar dari dunia astralnya dan langsung teleport ke padang belantara dimana pintu gerbang menuju ke dunia astral raja violet berada.
Tidak ada tanaman di padang tersebut, tapi ada sebuah pohon besar yang rindang berdiri tegak di tengah-tengah tempat kering tersebut.
Semuanya berjalan menghampiri pohon tersebut mengikuti Fye. Kemudian Fye mencoba meletakkan sebelah tangannya ke pohon tersebut sambil berharap pintu gerbangnya terbuka.
Namun tidak terjadi apa-apa dan Fye masih berdiri persis didepan pohon tersebut.
"Masih tidak bisa. Sepertinya aku membutuhkan kalian."
"Apakah tidak masalah aku berdekatan denganmu?" raja merah muda bertanya pada Axel mengingat pondasi sumber energi utama mereka yang sangat berlawanan.
"Tidak masalah. Usiamu belum mencapai usia dewasa, sehingga energi kita tidak akan saling melukai."
"Baiklah."
Keempatnya berdiri mengitari pohon tersebut. Fye berhadapan dengan Axel sementara Harmonie berdiri di sebelah kanan Fye dan berhadapan dengan Chu Jung, sang raja merah muda.
Dengan mengalirkan keempat energi panas serta dingin terhadap pohon besar yang merupakan pintu gerbang menuju ke dunia astral raja violet, sedikit demi sedikit cuaca mulai berubah.