My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Miyazaki Yuna



Miyazaki Yuna

1(Flashback beberapa hari yang lalu di Brighton High School, New York)     

Pagi itu kelas Diego sangat ramai dengan berita terhangat. Kabarnya kelas mereka akan kedatangan murid baru berasal dari Jepang.     

Ada yang mengatakan bahwa calon teman baru mereka adalah putri tunggal dari seorang yakuza yang paling ditakuti di negeri sakura. Ada juga yang bilang teman baru mereka adalah putri dari pemilik perusahaan iklan yang kini sedang membuka cabang baru di New York.     

Yang paling membuat para lelaki penasaran adalah wajah anak remaja tersebut. Ada yang bilang anak yang akan menjadi teman kelas mereka sangat cantik seperti boneka. Mata yang agak sipit tapi memiliki bola mata bulat. Rambutnya bewarna hitam pekat dengan poni depan yang imut.     

Tapi ada juga yang bilang bahwa gadis tersebut sangat jelek. Saking jeleknya, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai menutupi sebagian wajahnya.     

Bagi Diego rumor yang saling bertentangan itu cukup menarik, tapi dia tidak terlalu penasaran dengan wajah cantik gadis putri yakuza tersebut. Menurutnya didunia ini tidak ada yang bisa menandingi kecantikan murni Chleo yang bagaikan malaikat yang turun ke bumi.     

Benar. Hanya Chleo yang paling cantik dimatanya. Sementara anak perempuan lainnya sama saja dimatanya. Meksipun begitu, Diego selalu bersikap ramah pada makhluk yang namanya perempuan. Dia tidak pernah bersikap kasar pada anak perempuan berkat didikan Vincent dan Kinsey.     

Bagaimana dengan perlakuannya terhadap Evie yang juga perempuan?     

Khusus sepupunya ini termasuk pengecualian. Bagi Diego, Evie bukanlah anak perempuan normal karena sikap tomboinya. Belum lagi Evie yang langsung blak-blakan dan tidak menyaring terlebih dulu kalimat yang diucapkannya.     

Diego sempat bertanya-tanya, darimana sifat kasar yang sama sekali tidak lembut menurun pada Evie. Benjamin adalah orang yang bijak dan sangat berhati-hati dalam bertindak. Sementara Felicia Bernz adalah wanita berkarakter anggun lembut disaat bersamaan menunjukkan aura kepemimpinan yang kuat.     

Diego sama sekali tidak tahu, tingkah laku Felicia semasa muda dulu persis sama seperti Evie saat ini. Hanya Vincent yang mengetahuinya sehingga tidak heran melihat sifat liar pada Evie.     

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Miss Lindsay begitu masuk ke dalam kelas Diego. "Mulai hari ini kita akan memiliki teman baru. Silahkan masuk."     

Begitu Miss Lindsay mengucapkan kalimat terakhirnya, muncul seorang anak perempuan berjalan memasuki kelas.     

Gadis itu memakai sweater bewarna pink dipadukan celana jeans yang modis.     

Gadis tersebut memiliki rambut hitam pekat persis seperti rumor. Hanya saja rambutnya tidak digerai seperti yang mereka kira, melainkan dijadikan sanggul sederhana yang diikat dipuncak kepalanya. Gadis tersebut juga memiliki poni depan yang menutupi dahinya menambah kesan keimutannya.     

Seperti apa yang dikatakan rumor, bola mata gadis itu bulat, namun kelopak matanya agak sipit. Saat gadis itu tersenyum lebar matanya tampak menutup membentuk bulan sabit. Kedua pipinya agak merah sementara kulitnya putih bersih. Bibirnya yang mungil terlihat sangat menarik dengan warna pink alami.     

Dalam sekejap seluruh murid pria kelas Diego terpesona akan kecantikan gadis tersebut. Beberapa anak perempuan juga turut terpesona, namun sebagian besar dari mereka merasa cemburu dan langsung tidak suka akan murid baru ini.     

Yang sebenarnya kecantikan yang dimiliki gadis berdarah Jepang tersebut tidak bisa dibilang yang tercantik. Tapi mereka sangat jarang melihat wajah Asia apalagi memiliki teman berdarah Jepang. Karena itu mereka semua sangat antusias dan menganggap kecantikan gadis Jepang tersebut sangat unik. Bisa dibilang, murid baru ini merupakan mainan baru bagi para siswa di sekolah Brighton.     

"Nah, perkenalkan nama terlebih dulu." ujar Miss Lindsay menenangkan murid-muridnya yang ramai semenjak kemunculan teman baru mereka.     

"Salam kenal semuanya. Namaku Miyazaki Yuna. Mohon kerjasamanya."     

Karena Yuna telah dididik dan dibesarkan di Jepang, Yuna membungkuk sembilan puluh derajat saat mengakhiri perkenalan dirinya. Ekspresinya yang polos dan tingkah lakunya yang sangat imut membuat hati para siswa meleleh... kecuali Diego.     

Entah kenapa insting Diego mengatakan gadis ini tidak sepolos kelihatannya. Biasanya instingnya selalu benar.     

Pada akhirnya Diego menghiraukan instingnya karena seharian itu dia melihat sendiri dengan matanya, gadis itu memang polos, lugu dan juga sangat menggemaskan. Tidak ada yang mencurigakan dari gelagat gadis itu.     

Semua orang langsung menganggap rumor bahwa Yuna adalah putri seorang yakuza hanyalah omong kosong. Dilihat dari sikap polos dan lugu dari teman baru mereka, tidak mungkin gadis itu adalah anak yang bertumbuh dengan dikelilingi dengan kekerasan.     

Mereka lebih percaya kalau Yuna ternyata adalah anak dari seorang pengusaha yang akan bekerja sama di perusahaan besar di bidang periklanan.     

Saat pulang sekolah, secara kebetulan Diego melihat Yuna dikerubungi senior mereka. Tampaknya para senior ingin berkenalan dengan anak baru. Sayangnya Yuna merasa tidak nyaman dan menolak pendekatan mereka. Justru penolakannya malah tidak diterima baik dan para senior menjadi kasar dan memaksa dengan keras.     

Diego merasa kasihan dan hendak menolong gadis tersebut ketika melihat sesuatu yang tak terduga.     

Ada sekitar 10 senior yang mengepungnya, tapi gadis itu dengan ahlinya menghajar mereka semua satu per satu. Mulai dari orang yang kurang ajar merangkul bahunya dengan intim hingga orang yang hanya berdiri dihadapannya.     

"Ugh! DASAR KURANG AJAR!" salah satu senior tidak terima dan mengira lawannya hanya gadis mungil biasa, dia balik membalas dan hendak memukul Yuna pada wajahnya.     

Hal ini membuat Diego menjadi geram dan benar-benar akan bertindak. Semenjak kecil dia sudah dididik untuk tidak bersikap kasar pada anak perempuan. Apalagi ini memukul, tentu saja Diego tidak bisa membiarkannya begitu saja.     

Hanya saja.. lagi-lagi ketika dia hendak maju, langkahnya terhenti karena dikejutkan apa yang dilihatnya.     

Tidak hanya Yuna berhasil menghindari tinjuan seniornya, Yuna berhasil memiting tangan kanan pemuda itu kebelakang hingga membuat sang senior meringis kesakitan.     

"Aku tidak menyangka anak remaja disini begitu lemah. Apa begini saja kemampuan kalian?" ejek Yuna dengan nada sarkas membuat Diego kehabisan kata-kata.     

Ini.. adalah Yuna Miyazaki? Anak yang terlihat lemah, polos, imut serta menggemaskan? Karena apa yang dilihatnya saat ini adalah gadis yang tampak garang dengan tatapan meledek dan menghina. Tidak hanya itu. Ekspresinya yang tadinya polos dan kebingungan kini berubah menjadi ekspresi mengerikan.     

Jadi rumor yang mengatakan Yuna adalah putri tunggal dari seorang yakuza yang paling ditakuti di Jepang... adalah benar?     

Tanpa sadar Diego melangkahkan kakinya mundur kebelakang. Meski dia ingin menjadi pimpinan mafia seperti paman Darrel, dia tetap tidak ingin berurusan dengan mafia dari Jepang. Biar bagaimanapun... orang-orang Jepang terkenal dengan gaya bahasanya yang kasar dan cara pembunuhan yang sangat sadis.     

Dia tidak pernah berniat masuk lebih dalam ke lingkungan kekerasan seperti itu. Dia hanya mengaguminya saja tapi tidak berniat terlibat hingga ke akarnya.     

Diego hendak berbalik dan segera kabur sebelum gadis Jepang itu menyadari kehadirannya. Sial baginya, karena kini Yuna melirik ke arahnya membuat Diego mematung tanpa sadar.     

Sinar mata gadis itu tampak sama sekali tidak suka ada yang diam-diam melihat kondisinya. Pancaran matanya seperti seekor elang yang turun menerjang untuk memangsa tikus yang sedang berusaha melarikan diri.     

Untung saja mental Diego sudah terlatih untuk menjadi kuat. Kalau tidak, bisa-bisa dia akan mengompol saat itu juga.     

Mama.. aku bertemu dengan orang yang paling menakutkan sejagat raya. Bahkan lebih menakutkan daripada dua wanita di keluarganya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.