Pasukan Unit Khusus
Pasukan Unit Khusus
Sebuah pasukan khusus terbentuk.
Diego yang masih berusia dua belas tahun dan merupakan sepupu lelaki tertua kedua diantara sepupu lelaki lainnya, memimpin unit 'pasukan' khusus. Tujuan mereka hanya satu. Melindungi Chleora dari alien yang menyelinap ke bumi. Alien tersebut bernama 'lelaki'.
Mengapa Diego menganggap semua lelaki yang mendekati Chleo adalah 'alien'? Itu karena...
Beberapa hari lalu, Vincent, sang ayah memanggilnya dengan muka serius.
"Diego, bukankah kau sering diajak pergi dengan Chleo?"
"Benar. Memangnya ada apa?"
"Apa kau tahu, pasukan khusus milik paman Darrel menemukan sesuatu?"
"O ya? Apa itu?" Dengan polosnya Diego mendengarkan kalimat sang ayah dengan antusias.
Jika paman favorit Chleo adalah Kinsey dan Stanley, maka paman favorit Diego adalah Darrel dan Steve.
Sosok Darrel yang begitu gagah dan tidak kenal takut apapun, bahkan bisa memimpin sekelompok orang yang bertampang mengerikan dan semua orang itu tunduk pada Darrel membuat Diego ingin bertumbuh besar seperti Darrel.
Lain halnya dengan Steve Mango. Dia mantan seorang model ternama dan memiliki banyak penggemar wanita. Diego juga ingin seperti Steve saat tumbuh besar nanti.
Yah, sebenarnya.. tidak perlu menunggu besar. Diego saat inipun sudah memiliki ratusan penggemar wanita. Tidak anak kecil, tidak anak remaja, tidak wanita dewasa.. semuanya terkagum dan terpesona akan ketampanan yang sudah terlihat semenjak Diego masih balita.
Berbeda dengan Chleora yang memiliki wajah perpaduan sempurna antara Asia dengan Eropa, Diego murni memiliki wajah khas Eropa timur dengan rambutnya pirang keemasan serta mata biru yang bisa memikat siapapun.
"Paman Darrel mendeteksi sekelompok alien datang kemari dan kini menunjukkan pergerakan mencurigakan."
"Alien?" ajaibnya, Diego mendengarnya dengan seksama, sama sekali tidak curiga kalau Vincent memiliki maksud tersembunyi untuknya.
"Benar. Dan alien ini berusaha mendekati kakakmu. Mereka berencana membujuk kakakmu untuk mengikuti mereka bermain bersama. Setelah itu, mereka berencana membawa kakakmu ke planet mereka. Lalu..."
"APA? MEREKA BERANI MENDEKATI KAK CHLEO?! Papa tenang saja, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Dimana alien itu? Siapa nama alien itu?"
Vincent tersenyum miring mendengarnya.
"Mereka tidak punya nama. Tapi ketahuilah, mereka sedang menyamar sebagai seorang manusia biasa. Semua lelaki yang mengajak Chleo bicara adalah 'Alien'."
"Aku mengerti."
Lalu Diego segera merekruit anggota yang bisa dipercayainya. Dan terbentuklah, sebuah pasukan 'unit' khusus menghalau para alien yang mendekati kakak tersayangnya.
Diego memang suka berdiri di tengah spotlight, tapi itu semua tidak sebanding dengan keselamatan kakaknya. Dia tidak ingin kakaknya diculik dan dibawa ke planet asing. Mungkin kakaknya memang suka menjahilinya dan menggodanya, tapi Diego sangat menyayangi kakaknya seperti Chleo yang juga menyayanginya dengan sama besar.
Anggota Diego yang sudah berkumpul saat ini adalah Raymond, Richard anak dari Stanley. Lalu ada Kendrich anak dari Kinsey dan juga Celdrich dan Henrich, anak dari Tanya dan Joan.
Target mereka kini adalah seorang pemuda yang sudah mengikuti Chleo seperti seorang penguntit abnormal. Sebelumnya Diego meminta bantuan Abigail untuk mengetahui jadwal tempat yang akan dikunjungi Chleo. Kemudian dia menuntun para adik sepupunya memasang jebakan untuk menyerang si 'alien'.
Dan kini enam anak yang menguntit mereka dengan gerakan lucu membuat para pejalan kaki geleng-geleng kepala.
Para pengawal yang diam-diam mengikuti mereka untuk melindungi mereka semua saling berpandangan dengan terheran-heran. Kemudian mereka merasa simpati pada 'target' yang akan terkena usilan sang tuan muda Regnz.
-
"Jadi kita bisa berangkat sekarang?" tanya 'alien' pada Chleo
"Tentu saja. Kita akan ke tempat biasanya?" sahut Chleo dengan senyuman manis.
"Apapun yang kau minta."
Chleo tertawa kecil mendengarnya. Lalu keduanya masuk ke sebuah toko kue yang sudah menjadi langganan tetap Chleo selama tiga tahun terakhir ini.
Setelah melihat macam-macam kue didalam etalase, mereka memilih satu kue lalu menunggu pesanan mereka diantar.
Anehnya, di toko tersebut banyak anak kecil duduk sendiri di meja berbeda-beda mengharuskan 'alien' dan Chleo duduk di kursi yang terletak di sudut ruangan.
Anak-anak tersebut memakai topi menutupi wajah mereka. Topi yang sama pula! Tapi karena mereka hanya anak kecil, 'alien' dan Chleo tidak merasa curiga dan duduk dengan santai.
Begitu duduk, wajah 'alien' langsung pucat seketika membuat Chleo khawatir.
"Ada apa?"
"Ah, tidak apa-apa."
Rupanya, begitu 'alien' duduk, celananya menempel lekat ke kursi dudukannya seolah ada lem disana.
"Aku ke belakang sebentar." sahut Chleo kemudian yang segera diangguki oleh 'alien'.
Begitu Chleo pergi, 'alien' segera mencoba melepaskan diri dari dudukan kursinya. Setelah berusaha beberapa kali, tiba-tiba kepalanya terasa basah seperti habis disiram air.
Entah bagaimana caranya, ketika dia menyeret kursinya kebelakang untuk melepaskan diri, meja didepannya ikut tertarik kearahnya dan kepalanya menubruk gelas minumannya. Alhasil, isi minumannya tertumpah di atas kepalanya.
Ugh! Siapa yang sudah berani mengerjainya?
"Kakak, apakah kakak butuh bantuan?"
Tiba-tiba seorang anak kecil memakai topi dengan paras bak malaikat muncul menawarkan bantuannya. Anak itu adalah Kendrich yang masih berusia 7 tahun.
'Alien' merasa bersyukur sekali ada anak lucu dan menggemaskan mau menolongnya.
"Benar. Bisa tolong aku berdiri dari kursi ini? Rasanya sangat sulit sekali bangkit berdiri."
"Tentu saja. Aku akan memanggil teman-temanku." Anak itu berbalik lalu melambaikan tangannya kearah teman-temannya yang ternyata anak-anak yang duduk di meja berbeda-beda.
Jadi mereka semua adalah teman? Kenapa tidak duduk di 1 meja yang sama saja? Tapi 'alien' masih tidak merasa curiga karena hanya menggap mereka anak kecil. Lagipula prioritas utamanya adalah melepaskan diri dari dudukan kursi ini.
Lalu muncullah si kembar diikuti dengan Celdrich dan Henrich. Kelima anak kecil itu berusaha menarik tangan 'alien' agar terlepas dari kursinya.
'Alien' sama sekali tidak menduga Diego telah muncul di belakangnya. Ketika kedua tangannya ditarik 5 anak kecil, Diego membiarkan kursi dudukan 'alien' terangkat sedikit lalu menyentakkannya dengan keras memaksa bokong 'alien' terlepas dari kursi.
Malang bagi sang 'alien'. Diego telah memberikan lem super kuat pada kursi ini sehingga apapun yang menempel, tidak akan terlepas.
Hasilnya, celana 'alien' robek dan menunjukkan celana boxernya yang ternyata bewarna... merah!!!
Diego dan 5 adiknya tertawa terbahak-bahak meledeknya melihat itu.
"Kau.. kau... bukankah kau.." alien tampak kehabisan kata-kata begitu mengenali wajah Diego. Dia tahu Diego adalah adik tersayang dari Chleo, teman sekolahnya.
"Kau pikir kau bisa membawa kakakku pulang? Sebaiknya kau berpikir ulang! Aku tidak akan pernah menyerahkan kakakku padamu!"
Mendengar ini membuat 'alien' diam seribu bahasa dan langsung melarikan diri terbirit-birit sebelum Chleo kembali dan melihat keadaannya yang memalukan.
Tidak lama kemudian, Chleo muncul dari arah toilet.
"Kak Chleo!" seru lima anak kecil bersamaan menghambur dan memeluk kaki Chleo. Mereka semua sudah melepas topi mereka sesuai perintah Diego. Dengan begitu Chleo tidak akan curiga kalau mereka sudah tiba di disana sebelum Chleo masuk.
"Kalian? Kenapa bisa ada disini? Diego juga?"
Dengan ahlinya Diego memasang wajah polos tidak tahu apapun ketika menjawab pertanyaannya. "Mereka merindukan kakak. Jadi aku menemani mereka kesini."
"Oh, tunggu sebentar. Aku harus..." Chleo tidak meneruskan kalimatnya karena dia tidak menemukan teman sekolahnya di kursi duduknya.
Dia juga tidak merasa curiga dengan apapun karena Diego sudah mengganti kursi dengan kursi yang baru dan juga menyingkirkan gelas minuman yang kotor.
"Ada apa kak?" tanya Diego masih dengan ekspresi polosnya.
"Tidak ada. Kalau begitu ayo kita pergi."
Diego tersenyum penuh kemenangan. Dia sangat mengenal sifat kakaknya. Tidak peduli apakah Chleo punya janji temu dengan siapapun, Chleo akan mementingkan adik-adiknya.
Semenjak itu, siapapun yang mendekati Chleo pasti akan menjadi target pasukan 'unit' khusus milik Diego.
-
Flashback beberapa hari yang lalu...
Ketika Diego pergi mengumpulkan anggota pasukannya, Cathy menghampiri Vincent.
"Aku mendengarnya." sahut Cathy sambil memincingkan matanya. Sementara Vincent hanya garuk-garuk kepala salah tingkah karena niatannya ketahuan oleh istrinya. "Kau meracuni otak putramu. Ckckckck. Apakah kau benar adalah Vincent?"
"Aku tidak punya pilihan. Chleo selalu menipu pengawalnya dan pergi sendirian. Hanya Diego yang dibiarkan Chleo mengikutinya. Setidaknya jika ada Diego disisinya, aku lebih tenang dan tidak perlu khawatir Chleo akan didekati pemuda aneh."
"Diego bahkan belum berusia 13, apa kondisinya tidak terbalik?"
Vincent terkekeh. "Dia adalah putraku. Dia akan baik-baik saja."
"Diego juga putraku." protes Cathy.
"Iya, iya. Chleo dan Diego adalah anak-anak kita."
Keduanya tersenyum geli sambil berpelukan dengan mesra.
~~~~~♡♡♡~~~~~
Mini dialog antara raja kuning dan author part 3
Raja kuning : Author jahat! Kok aku tidak dimunculkan lagi? :sad_but_relieved_face:
Author : Katie ngambek sama kamu :face_with_raised_eyebrow:Jadi hukumannya, kamu tidak akan muncul lagi :unamused_face:
Raja kuning : :crying_face::crying_face: Jangan dong. Munculkan lagiii. Ya? Ya? :pleading_face::pleading_face::pleading_face: Para pembaca kangen aku nih :smiling_face_with_hearts:
Author : Ish.. Pede amat :face_with_raised_eyebrow::face_with_raised_eyebrow: Tunggu kamu pensiun dulu, baru aku munculkan karakter raja kuning yang baru :smiling_face::smiling_face::smiling_face:
Raja kuning : :face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear: