Aku Akan Memakanmu! (R 18+)
Aku Akan Memakanmu! (R 18+)
Bagaimana tidak? Dihadapannya saat ini adalah Katie yang sedang memakai gaun seksi... ralat.. super seksi. Gaun tersebut bewarna merah yang sangat mencolok dan panjangnya hanya sampai menutup bokongnya saja.
Tali bahu gaun tersebut sangat tipis sementara bagian dadanya... astaga... Kinsey bahkan bisa melihat payudara istrinya yang sangat menggiurkan.
Ditambah lagi, sikap Katie sama sekali bukan sikap malu-malu seperti biasanya. Kemana perempuan yang selalu merasa malu saat bersamanya?
Katie berjalan keluar dari kamar mandi menghampiri suaminya yang memandangnya seolah dirinya adalah mangsanya. Katie tersenyum merasa puas melihat reaksi suaminya.
Sebenarnya, tidak masalah jika dia berjalan biasa atau jalan santai saat menghampiri Kinsey. Masalahnya adalah, Katie sengaja berjalan dengan sangat lamban sambil meliuk-liuk menunjukkan lekukan tubuhnya pada Kinsey. Dia bahkan mengeluskan pahanya dengan gerakan eksotis menaikkan gaun tidurnya sedikit membuat Kinsey bisa melihat bentuk celana dalamnya yang menutupi daerah kewanitaannya.
Gerakannya saat ini sangat menggoda... sangat merangsang seorang Kinsey.
Pertanyaannya adalah... Sejak kapan Katie memiliki kemampuan menggoda seperti ini?? Lagipula Katie bukan raja merah lagi, lalu darimana keberanian dan sikap agresifnya muncul?
Kinsey menelan ludah dengan gugup begitu mencium aroma vanila persis dihadapannya. Katie meletakkan kedua tangannya di bahu Kinsey dengan gerakan yang sangat sangat sangat lamban.
Lalu Katie membungkuk menunjukkan buah dadanya yang sudah terkespos dihadapan mata Kinsey yang sudah dipenuhi dengan hasrat.
Katie berbisik tepat di telinga Kinsey dengan suara yang super seksi dan menggoda.
"Sayang, hari ini pengendalianmu bagus sekali."
Kinsey menyeringai mendengarnya. Alasan kenapa dia tidak bereaksi bukan karena pengendaliannya yang luar biasa bagus. Tapi dia masih ingin melihat sisi Katie yang ini. Mana mungkin dia akan melewatkan sisi Katie yang bagaikan serigala siap menerkam? Hal ini sangat jarang terjadi dan mungkin tidak akan terjadi lagi setelah malam ini.
"Cintaku, apakah tadi kau makan sesuatu yang unik?"
"Mungkin. Kenapa? Kau tidak suka?" Katie meniup ceruk leher Kinsey dengan hembusan nafasnya menyebabkan Kinsey nyaris hilang kendali.
"Hm. Aku ingin kau memakannya tiap hari." tukas Kinsey dengan suara parau.
Katie tertawa kecil mendengarnya.
"Jadi, kau tetap akan berdiam sendiri seperti ini? Kau tidak akan merespon cintaku?" Kini Katie bergerak menangkup kepala Kinsey dengan kedua tangannya untuk menciumi wajah Kinsey dengan kecupan ringan yang menggoda.
"Apa yang akan kau lakukan kalau aku tetap akan diam disini?"
Menilai dari suaranya, memang terkesan datar saat keluar dari mulut Kinsey. Tapi Katie bisa melihat jelas tatapan jahil bercampur dengan hasrat yang sangat besar pada sinar mata suaminya.
"Aku akan..." Katie tersenyum miring ketika melanjutkan jawabannya, "Memakanmu!" Katie mendorong tubuh Kinsey membuat pria itu terbaring di atas ranjang.
Lalu Katie merangkak naik dengan kedua kakinya terbuka lebar mengapit tubuh besar suaminya. Dengan gerakan ringan, Katie mencium wajah Kinsey, turun ke leher meniru semua yang pernah dilakukan Kinsey pada dirinya.
Tangannya yang lebih kecil dibandingkan Kinsey bergerak dengan sangat lamban membuka kancing kemeja Kinsey. Begitu merasakan otot di jemarinya, Katie menurunkan ciumannya menikmati dada sang suami dengan lidah dan sentuhan jemarinya yang menari.
Katie merasakan bokongnya telah diremas oleh dua tangan kekar yang memosisikan bagian privasi bawahnya ke atas tonjolan yang keras dan panas.
Katie menikmati kulit suaminya sambil mendesah nikmat ketika bagian bawahnya bergesekan dengan tonjolan keras pada tubuh suaminya.
Entah sudah berapa lama Katie menciumi leher serta dada Kinsey secara bergantian sambil melepas kancing kemeja pria itu hingga akhirnya kancing terakhir terbuka.
"Aaaaa!!" pekik Katie kaget, karena tiba-tiba saja tubuhnya melayang lalu terhempas ke ranjang memutar balik posisi mereka sebelumnya. Kini Katie berada dibawah tubuh Kinsey yang sudah tidak tahan lagi oleh 'penyiksaan' yang dilakukan istrinya.
"My love, kau bilang kau ingin memakanku. Sesungguhnya aku sangat menantikannya dan ingin lihat seperti apa kau akan memakanku. Tapi kau malah menyiksaku dengan permainanmu mulutmu." gantian Kinsey yang kini memberikan kecupan ringan yang menggoda pada leher Katie. "Jangan-jangan kau memang ingin menyiksaku ya?"
"Mungkin saja?" jawab Katie dengan nada pertanyaan sembari memasang ekspresi polos tak merasa bersalah.
Justru malah ekspresi Katie saat inilah membuat Kinsey memancarkan aura berbahaya membuat Katie menelan ludah gugup.
"Sayangnya, yang seperti itu tidak akan bisa menyiksaku."
"Kalau begitu seperti apa?" tiba-tiba perasaan Katie tidak enak. Kenapa sepertinya dia akan masuk ke jebakan sang 'rubah licik'?
"Kau sadar kau sedang menantangku?"
"Ha?"
"Aku akan menunjukkannya."
Dan benar saja, Katie menjadi gugup sekaligus takut akan nasibnya ditangan sang 'rubah'.
Kinsey membawa kedua tangan Katie ke atas kepala Katie, lalu mengikat kedua tangannya dengan kain seprei bantal yang sudah dilepasnya. Kinsey menggantungkan ikatan tangan istrinya ke kepala ranjang membuat Katie tidak bisa bergerak.
"A..apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan menunjukkan seperti apa 'penyiksaan' yang sebenarnya." jawab Kinsey dengan menggoda lalu meletakkan kain kecil menutup mata Katie membuat jantung Katie berdebar dengan cepat.
Dengan kedua tangan terikat dan mata ditutup membuat Katie merasa tidak berdaya. Dia sama sekali tidak tahu apa yang akan dilakukan Kinsey padanya, dia bahkan tidak biaa melihat karena Kinsey menutup matanya. Katie merasa agak takut disaat bersamaan sangat menantikan apa yang akan terjadi padanya.
Mungkin karena dia tidak bisa menggerakkan tangannya, dan kini matanya ditutup, tingkat kesensitifannya meningkat berkali lipat.
Katie memekik ketika dia merasakan sesuatu basah menjalar dari lehernya turun terus ke dadanya. Dia juga merasakan ada sesuatu keras dan panas terus-menerus menggesek pada bagian 'inti'nya membuat dia merasakan ada kupu-kupu menari dibawah perutnya.
KREK!! Tiba-tiba saja dia mendengar suara sobekan. Tunggu! Apakah Kinsey baru saja merobek gaun tidurnya?
Belum sempat mendapatkan jawaban, dia merasa sesuatu menangkup salah satu buah dadanya dengan sesuatu yang basah. Sementara buah dadanya yang lain terasa seperti sedang dipijit atau diremas seperti adonan.
Pikiran Katie langsung menjadi kosong seketika dan tidak bisa berpikir lagi. Kini dia hanya berpusat pada sensasi aneh yang sangat enak pada kedua buah dadanya.
Tubuh Katie berkeringat dan mengejang tiap kali merasakan puncak dadanya dihisap dengan keras. Sebenarnya, apa yang sudah dilakukan Kinsey terhadap tubuhnya? Sama sekali tidak adil! Dia sama sekali tidak bisa melihat apapun! Tangannya bahkan tidak bisa digerakkan.
"Kin..Kinsey.. lepaskan...tanganku... Aaaahhh!!"
Kinsey menggigit puncak dada Katie agak sedikit keras bersamaan menekan bagian 'inti'nya ke bagian 'inti' Katie. Kinsey menyeringai mendengar permintaan sang istri yang mengalami orgasme untuk pertama kalinya.
Setelah puas menikmati buah dada kanan Katie, Kinsey berpindah dan mencurahkan perhatiannya sama besarnya terhadap buah dada Katie satunya. Hanya saja kali ini, Kinsey tidak melakukannya secara lambat seperti sebelumnya. Dia melakukannya seperti orang yang terburu-buru dan dikejar waktu.
Siapa yang menyangka, justru puncak dada kiri Katie lebih sensitif daripada yang kanan, sehingga Katie langsung berteriak dengan desahan nikmat. Dan untuk kedua kalinya, Katie mengalami pelepasan dan kini celana dalamnya terasa sangat basah.
Kinsey tidak berhenti sampai disitu. Dia menurunkan ciumannya ke perut secara sangat lamban. Sementara kedua tangannya sudah melakukan pekerjaannya untuk memanjakan seluruh tubuh Katie dengan cintanya.
"Kin..Kinsey.. Kumohon.." Katie sungguh berharap Kinsey akan melepas tangannya dari ikatannya. Atau setidaknya, Kinsey bisa menyingkirkan kainnya yang menutup kedua matanya dengan sempurna.
Sungguh, rasanya dia tidak sanggup menahan perasaan 'tersiksa' seperti ini.
"Kurasa tidak cintaku. 'Penyiksaan' yang sesungguhnya baru akan dimulai." jawabnya dengan seringaian licik khas seorang Kinsey Alvianc.
~~~~~♡♡♡~~~~~
Mini dialog antara raja kuning dan author
Raja kuning : Wah, author! Kok di cut sekarang? :face_with_raised_eyebrow: Lagi seru nih! :worried_face:
Author : ... :face_without_mouth:
Raja kuning : Author! Ayo lanjutkan! Mumpung ada pertunjukan gratis :star-struck::star-struck::star-struck:
Author : .... :face_with_rolling_eyes:
Raja kuning : Author! Kok diam saja sih? :angry_face::angry_face::angry_face:
Author : Ha...
Raja kuning : :face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear::face_screaming_in_fear: *lenyap seketika sebelum author menyelesaikan kalimatnya*
Author : Halo para pembaca :face_savoring_food: Adegan selanjutnya besok ya :face_with_hand_over_mouth: Saya mau boci dulu :sleeping_face::sleeping_face::sleeping_face: