Semua Berkumpul
Semua Berkumpul
Selama perjalanan, Katie serta Cathy saling berbincang-bincang dan melepas rindu satu sama lain. Keduanya malah seperti sepasang kekasih dibandingkan disaat bersama pasangan mereka.
Bahkan Vincent serta Kinsey sama sekali tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan. Kalaupun mengerti, mereka akan kewalahan untuk memberi komentar.
Entah kenapa dua pria cerdik dan ahli mengambil alih pembicaraan kalah telak berhadapan dengan diskusi antara Katie-Cathy.
"Jadi, kapan kalian akan menyusulku?"
"Maksudnya?"
"Apakah kalian sudah melakukannya?" maunya Cathy hanya berbisik, tapi bisikannya cukup keras untuk didengar seluruh penumpang mobil. Baik Vincent serta Kinsey terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Catherine.
"Cath, kurasa pertanyaanmu kurang tepat. Seharusnya kau bertanya kapan mereka akan menikah." Vincent berusaha memperbaiki kalimat istrinya.
"Ah, benar juga. Tapi aku dengar mereka sudah tidur bersama."
"..."
"..."
"Kakak, kau harus segera menikahinya. Kalau tidak aku dan ayah akan menghajarmu habis-habisan."
"Kau benar-benar menidurinya?"
Uhm.. kenapa pertanyaan Vincent lebih terkesan menyalahkannya?
"Kau gila ya? Aku bahkan tidak berani meniduri adikmu sebelum kami resmi menikah."
"..."
"Vincent, kau juga tidak menyentuhku meski kita sudah menikah." lanjut Cathy mengingatkan.
"..."
"Itu karena.. kau tahu betul situasi kita waktu itu."
"..."
Sementara itu Katie serta Kinsey hanya diam saja. Tadinya Katie tidak mengerti arti pertanyaan awal sahabatnya, namun setelah mendengarkan lebih lanjut, kini dia mengerti maksudnya. Katie kehabisan kata-kata mendengar obrolan antara Cathy dengan suaminya. Kini wajahnya terasa panas saking malunya.
"Kurasa ada salah paham. Kami hanya tidur, oke? Aku sama sekali tidak menyentuhnya. Lagipula.. kenapa kau bersikap seolah kau ini pelindungnya?" tuding Kinsey pada Vincent.
"Sekali-kali aku ingin bersikap seperti seorang kakak. Lagipula aku tidak punya adik perempuan." jawab Vincent asal-asalan membuat Kinsey mendengus tak percaya.
"Mama, kenapa paman Kinsey tidak boleh tidur dengan tante Kitty? Bukankah paman sering tidur denganku dan Diego saat kami menginap di rumah paman? Sekali-kali aku juga ingin tidur bersama paman Kinsey dan Tante Kitty!" seru Chloe dengan girang.
Vincent menepuk keningnya pasrah sementara Kinsey serta Cathy tertawa terbahak-bahak mendengar kepolosan Chleora. Sedangkan Katie... wajahnya semakin merah dan panas.
"Mmm..mm.."
Diego yang tadinya masih tertidur di child seat di kursi tengah terbangun akibat suara lantang Chleora.
Katie merasa terpana akan warna mata biru safir pada Diego. Dia memang sudah pernah melihat foto anak itu melalui ponsel Tanya, tapi dia tidak tahu kalau mata anak itu ternyata lebih indah daripada di foto.
Berbeda dengan Diego yang memiliki wajah Eropa timur dengan rambut pirang, Chleora lebih memiliki wajah Asia seperti ayahnya. Rupanya Vincent berdarah campuran Amerika-Tionghoa. Itu sebabnya, warna rambut serta matanya bewarna hitam.
Kedua anak Catherine sangat menggemaskan. Chleora sangat enerjik dan suka bercerita. Sedangkan Diego suka tertawa dan menangis di waktu bersamaan. Terkadang orang tidak bisa membedakan apakah anak ini sedang tertawa atau sedang menangis.
Usia Diego masih berusia dua tahun jadi kosa kata yang bisa diucapkan masih terbatas. Karena itu akan terdengar lucu sekali saat dia mengucapkan sesuatu dengan semangat tapi tidak jelas.
Vincent terkadang menggodanya dengan pura-pura tidak tahu apa yang dibicarakan membuat Diego akan menaikkan nada suaranya. Hingga mencapai titik nada tertinggi, Diego tertawa gemas lalu menangis minta dipeluk oleh ibunya karena sang ayah tidak juga mengerti ucapannya.
"Kau ini, jahilmu tambah parah." gerutu Cathy yang malah membuat Vincent tertawa.
"Ngomong-ngomong, hanya perasaanku saja atau 4 mobil mini van sedang mengikuti kita?" tanya Kinsey mengandung curiga.
"Mereka memang mengikuti kita tuan." jawab Owen, supir pribadi keluarga Regnz. "Mereka adalah..."
"Aku tahu." jawab Kinsey memotong kalimat Owen.
"Vincent?" kali ini Cathy yang merasa curiga. "Berapa banyak pengawal yang ikut bersama kita?"
"..." Vincent merasa enggan menjawabnya dan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. "Hanya dua puluh."
"DUA PULUH?!" seru Katie serti Cathy bersamaan.
Bukankah angka 20 termasuk angka yang besar? Katie khawatir mereka malah menarik perhatian. Katie segera menoleh ke belakang untuk melihat 4 mobil mini van yang dimaksud Kinsey tadi.
Sayangnya, dia tidak bisa menemukan mobil yang mengikuti mereka. Ada begitu banyak mobil jenis mini van untuk keluarga di Jerman. Katie sama sekali tidak bisa membedakan yang mana mengikuti mereka dan yang mana yang tidak.
Apalagi mobil yang berlalu-lalang disekitar mereka berbeda tipe dan merk. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan.
Lalu bagaimana Kinsey bisa tahu ada empat yang mengikuti mereka?
"Psst.. darimana kau tahu ada empat yang mengikuti kita? Aku sama sekali tidak tahu." bisik Katie pada Kinsey yang duduk di depannya.
"Mereka semua berbaur dengan mobil milik warga. Dengan begitu tidak akan ada yang curiga kalau kita diikuti pengawal elit. Dan sudah ada empat mobil yang menjaga jarak mengikuti kita secara teratur."
Katie mengangguk mengerti mendengar jawaban pria itu.
"Vincent, kau janji kita hanya akan membawa sepuluh orang saja kan? Bukankah kau juga sudah menempatkan sebagian besar Alpha-Zero disini?"
"Cath, aku punya alasan kenapa aku membawa banyak orang. Aku akan mampir ke Ukraina, dan mungkin kita akan meninggalkan anak-anak disini. Karena itu aku akan membagi mereka menjadi dua tim."
Tunggu dulu! Apakah Vincent baru saja menjadikan Kinsey tempat penitipan anak? Kinsey hanya geleng-geleng kepala mendengarnya.
"Rusia? Kenapa kita ke Rusia?"
"Peskhov mengundangku kesana. Kesehatannya juga semakin memburuk, jadi aku ingin menjenguknya. Kau tahu sejarah kami kan?"
"Hm. Aku tahu. Tentu saja kita harus menjenguknya."
Peskhov??
Kinsey serta Katie saling berpandangan mendengar nama yang sudah tidak asing itu.
Apakah Vincent sedang membicarakan Peskhov yang itu? Orang yang telah menculik dan hampir memperkosa Meisya?
"Bagaimana kau bisa mengenal Peskhov?" tanya Kinsey.
"Dia salah satu rekan bisnis Flex grup di bidang pertambangan. Bukankah Alvianc grup juga bekerja sama dengan keluarganya di bidang sekuriti?"
"..."
"Benarkah?" kali ini Katie yang bertanya sementara Kinsey berusaha menggali ingatannya.
"Seingatku perusahaan sekuriti Rusia yang bekerja sama dengan Alvianc grup adalah Karspersky cooperation."
"Benar. Pemiliknya adalah Vasili Peskhov, anak angkat Tuan besar Peskhov."
"Vasili? Jadi bukan Alexsei?"
"Alexsei? Aku tidak mengenalnya." jawab Vincent dengan cuek.
Mendengar jawaban Vincent membuat pasangan Kinsey-Katie bernapas lega. Setidaknya Vincent tidak berhubungan bisnis dengan salah satu musuh mereka.
Sisa perjalanan mereka habiskan untuk saling mengobrol dan menggoda Diego. Mereka bahkan menjadi pendengar baik ketika Chleora berceloteh ria.
Tidak lama kemudian mereka tiba di sebuah vila di Mittenwald. Chleora yang bersemangat langsung melompat turun dan berlari melompat ke arah Stanley begitu pria itu keluar menyambut kedatangan mereka.
"Astaga, putri kecil. Apakah kau tidak merasa lelah?" sapa Stanley dengan senyuman lebar.
Catherine tertawa kecil melihat putrinya yang sangat enerjik itu. Bahkan dia dan Vincent saja cukup merasa lelah melakukan perjalanan jauh, bagaimana bisa putrinya tidak merasa lelah?
Selama dalam pesawat Diego hanya tidur atau makan. Terkadang juga rewel karena tidak bisa berjalan sesuka hatinya. Sementara Chleora lebih menghabiskan waktu perjalanannya dengan menonton film Disney kesukaannya.
Seharusnya anak itu merasa ngantuk, tapi coba lihat sekarang. Setelah bertemu dengan dua paman favoritnya, dia menjadi anak yang penuh semangat.
Tentu saja anak itu semangat sekali bertemu dengan dua pamannya, lagipula mereka tidak saling bertemu selama hampir satu tahun.
Semuanya langsung masuk ke dalam sambil berbincang ria. Katie terlalu asyik mengobrol dengan sahabatnya beserta Meisya, sehingga dia sama sekali tidak menyadari Kinsey tidak ikut masuk bersama mereka.
Kinsey bersender di mobil mvpnya sambil memegang dadanya yang mulai terasa sakit lagi. Kali ini dia juga agak sulit bernapas seolah ada sesuatu yang menyumbat pernapasannya.
"Tuan, apakah tuan baik-baik saja?" tanya Owen dengan ekspresi khawatir.
"Aku baik-baik saja." Kinsey memaksakan dirinya untuk tidak terlihat kesakitan. Setelah menepuk bahu Owen dua kali, Kinsey berjalan memutari vila menuju ke padang rerumputan dimana Merah menunggunya.
Baru beberapa detik setelah Kinsey pergi, Katie keluar mencarinya. Tapi dia tidak menemukan pria itu. Dimana Kinsey?
"Apakah anda mencari Tuan Kinsey?"
"Benar. Apakah kau tahu dimana dia?"
"Barusan dia pergi ke arah sana." jawab Owen dengan sopan.
"Terima kasih."
Katie segera pergi mengarah ke tempat yang ditujukan Owen. Disana dia melihat Kinsey berbaring di atas punggung Merah... Lagi??
Kenapa akhir-akhir ini dia sering melihat Kinsey bersama Merah? Bukankah dulu mereka sangat jarang terlihat bersama meski sudah menjadi host Luna?
Sementara itu Joan serta Tanya membawa keluarga kecil Regnz berkeliling untuk melihat rumah tersebut. Chleora memekik senang ketika melihat ada kolam renang berukuran sedang. Dia langsung segera ingin berenang.
"Ayo renang! Papa, ayo lomba renang! Mama, baju renangnya dimana?" seru Chleo sambil melompat-lompat senang.
Cathy meminta bantuan Jenny, salah satu asisten rumah tangganya untuk mencari pakaian renang Chleo di kopernya.
"Chleo, apa kau tidak merasa capek? Tidur dulu saja. Ya?" sahut Vincent berusaha membujuk putrinya. Melihat air di kolam renang saja membuatnya kelelahan, apalagi pergi untuk berenang.
"Ayolah, papa. Renang! Aku mau renang."
"Bagaimana kalau renang dengan Tanya? Hm?"
Tanya yang sedang sibuk memeriksa kamera cctv di monitor menepuk keningnya mendengar usulan Vincent. Tuan besar Regnz, aku tidak dibayar untuk menemani anak kecil berenang. Rutuk Tanya dalam hati.
Pada akhirnya, Tanya serta Meisya menemani Chelora berenang. Hanya saja, Meisya tidak ikut berenang tapi duduk di tepi kolam renang.
Chelora merasa sangat senang di dalam air dan berenang bolak-balik dari ujung yang satu ke ujung lainnya. Karena kolam renang berada di lapangan terbuka, mereka bisa melihat ada banyak burung yang lewat diatas langit. Dan ada seekor burung elang putih yang terbang berputar mengawasi Chleora.
Tidak jauh disana seorang pria bermata biru cemerlang tersenyum melihat keceriaan Chleora ketika bermain didalam air.
Sama seperti Kinsey yang bisa melihat apa yang dilihat Merah, orang ini juga bisa melihat apa yang dilihat elang putih.
"Akhirnya aku menemukanmu."