My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Arti Mimpi Katie



Arti Mimpi Katie

2Setelah tinggal selama beberapa hari, Katie memutuskan untuk pergi Ke Bayern. Dia telah bersiap untuk berangkat ketika Kinsey memeluknya dari belakang.     

"Apa kau harus pergi?"     

"Aku ingin memastikan sesuatu di Bayern, aku harus kembali."     

"Kalau begitu aku ikut denganmu."     

Katie membalikkan badannya sembari menangkup kedua pipi kekasihnya dengan tangannya.     

"Kinsey, semua orang mengira kau sudah mati. Kau tidak boleh keluar dan membiarkan wajahmu ini dikenal oleh anak buah Lemar atau Darcy tanpa sengaja. Lagipula aku lebih tidak ingin Hillary mengusikmu lagi."     

Kinsey tersenyum jahil ketika mendengar kalimatnya terakhirnya.     

"Aku tidak cemburu." sahut Katie tegas karena merasa Kinsey akan menggodanya setelah ini.     

"Aku tidak bilang apa-apa." senyuman yang semakin lebar menghiasi Kinsey malah membuat Katie semakin merasa kesal.     

Tapi kekesalannya sirna begitu saja ketika Kinsey mendekapnya dengan erat membuatnya bisa menikmati aroma musky pria itu.     

"Aku akan merindukanmu."     

Ah, bagaimana dia bisa terus-terusan jengkel pada pemuda ini kalau Kinsey selalu bersikap manis seperti ini? Rasanya kenangan buruk yang terjadi enam tahun lalu serasa bagaikan mimpi. Katie sama sekali tidak mengira kalau pemuda yang membuang surat ungkapan perasaannya kini begitu mencintainya... bahkan memeluknya dengan erat seperti saat ini.     

"Aku akan kembali akhir pekan nanti." ujar Katie kemudian.     

"Hm."     

"Jadi.."     

"Jadi?"     

"Kapan kau akan melepaskanku? Bagaimana aku bisa pergi kalau kau memelukku seperti ini?"     

"Hm."     

Katie hanya mendesah pasrah mengetahui kekasihnya ini tidak berniat melonggarkan pelukannya dalam waktu dekat. Jadi dia hanya membiarkannya saja.     

Lalu, Katie merasakan kekangan lengan di pinggangnya melonggar. Dagunya terangkat karena dituntun oleh jemari Kinsey membuatnya bertatapan dengan sepasang mata coklat gelap yang sanggup menghipnotisnya.     

Wajah Kinsey mendekat dan Katie mulai merasakan hembusan nafas pria itu di bibirnya. Jantungnya berdebar dengan kencang dan secara spontan Katie memejamkan kedua matanya.     

Melihat mata yang terpejam, Kinsey tersenyum dan melanjutkan niatannya tanpa sadar ada seseorang yang menghampiri mereka dengan terburu-buru.     

"Katie tunggu dulu, aku..." kalimatnya terpotong setelah melihat apa yang hendak dilakukan sepasang kekasih yang sedang mesra ini.     

Secara refleks Katie segera melepaskan diri dari dekapan Kinsey dengan paksa. Kedua pipinya sudah memerah dengan sempurna karena dia nyaris kepergok berciuman dengan Kinsey. Apalagi yang memergoki mereka adalah Meisya!     

"Oh, maafkan aku. Silahkan kalian lanjutkan." sahut Meisya sebelum berbalik kembali masuk ke dalam rumah.     

"Tunggu!" cegah Kinsey menghentikan langkah Meisya. "Bukankah kau ingin mengantarnya pergi? Aku akan masuk dulu."     

Kinsey memberi kecupan ringan di kening Katie sambil membisikkan "Jangan pergi terlalu lama atau aku akan menyusulmu."     

Katie tersenyum malu ketika menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan permintaan kekasihnya. Senyumannya semakin lebar ketika Kinsey mengelus rambutnya dengan sayang.     

Begitu Kinsey menghilang masuk ke dalam rumah, Meisya menghampirinya yang disambut dengan pelukan hangat dari Katie.     

"Kau jahat sekali, kau tidak menungguku dan langsung pergi begitu saja." tuduh Meisya berpura-pura cemberut.     

"Aku hanya pergi tiga hari, lagipula aku ingin tahu apa yang terjadi di Bayern. Disana tidak banyak kamera yang dipasang karena mayoritas daerahnya adalah hutan. Jadi Tiffany tidak bisa memberitahuku apa-apa mengenai situasi disana."     

"Aku dengar dua bulan lalu terjadi percecokan antara anggota Oostven dan kaum Vangarians. Aku tidak tahu detailnya, Stanley tidak pernah mau memberitahuku. Dia selalu bilang aku tidak perlu mengetahui hal-hal yang tidak penting."     

"Dia memang benar." Baiklah, satu poin lebih untuk Stanley. Setidaknya pria itu menjalani tugasnya sebagai suami yang baik dan tidak membuat istrinya mengkhawatirkan sesutu yang tidak penting.     

"Berhati-hatilah Katie. Aku tidak tahu apa yang direncanakan Lemar, tapi aku tahu dia tidak pernah berniat baik terhadap Oostven. Dia selalu mengajukan proposal pada pejabat petinggi untuk melenyapkan kekuasaan Oostven."     

"Aku mengerti. Aku akan berhati-hati. Kau juga jaga kesehatanmu. Jangan terlalu lelah atau tertekan. Jika Stanley membuatmu menangis, beritahu aku. Aku akan memberinya pelajaran."     

Meisya tertawa mendengarnya kemudian melepas kepergian Katie.     

Keduanya masih saling melambaikan tangan sebelum Katie masuk ke dalam mobil yang disiapkan Kinsey untuknya.     

Katie memilih mobil biasa yang sederhana untuk tidak memancing perhatian. Begitu memasuki jalan perkotaan, Katie turun dari mobil dan memutuskan untuk naik bis.     

Jarak antara Mittenwald menuju ke Bayern cukup jauh. Sebenarnya akan lebih cepat jika naik kereta api, tapi tiket kereta yang ada hanya jadwal malam hari sementara dia ingin segera ke Bayern. Karena itu dia naik bis yang memakan waktu hampir tiga jam perjalanan.     

Didalam bis Katie merenggangkan ototnya dan tertidur tanpa sadar sambil mendengarkan sebuah lagu melalui earphonenya. Sekali lagi Katie masuk ke dalam dunia mimpi.     

Kali ini dia berada di sebuah taman dengan puluhan macam bunga yang menghiasi taman. Disana dia juga melihat wanita yang sama seperti didalam mimpinya.     

Hanya saja, wanita itu tidak tampak seperti wanita cantik yang dilihatnya. Wanita ini sedang menangis.. seperti seseorang sedang berkabung.     

Kenapa? Kenapa wanita itu menangis? Kenapa tangisannya terdengar begitu menyakitan?     

"Nyonya, anda baik-baik saja?"     

Wanita tersebut menoleh ke arahnya dengan tatapan dipenuhi amarah.     

"Semuanya gara-gara kamu. Seharusnya dia bisa meninggalkan dunia ini dengan mudah. Kenapa kau menahannya? Kau akan membunuhnya! Dia akan mati dengan mengenaskan!"     

Dihujani dengan tuduhan yang tidak pernah ia lakukan membuat Katie merasa bingung serta jengkel. Katie hendak membantah, dia ingin melawan balik, tapi kalimatnya tertunda ketika melihat disebelah wanita itu ada tubuh seseorang yang tak bernyawa.     

Katie merasa ngeri ketika sadar ada banyak darah yang telah menyebar disekitar tubuh itu. Pakaian wanita itu tidak lagi putih bersih, tapi penuh dengan noda merah.     

Dengan jantung berdebar kencang, Katie menengok sedikit untuk melihat wajah mayat itu. Seketika wajahnya memucat saat melihat wajah anak lelaki cinta pertamanya ada disana.     

Disaat bersamaan Katie terbangun dari mimpinya dan sekali lagi napasnya memburu disertai debaran jantung yang menyesakkan. Mimpi yang dilihatnya sama sekali tidak menyenangkan. Kenapa dia melihat wanita yang sama didalam mimpinya? Apa hubungan wanita itu dengan anak lelaki yang pernah menjadi cinta pertamanya?     

Dan lagi.. kenapa dia melihat anak itu bersimbah darah? Bukankah anak itu bertumbuh dengan baik? Bahkan dia sudah bertemu dengan Leonard di mansion kediaman Tettero.     

Hati Katie tidak mau tenang meski bis sudah tiba di perbatasan kota Bayern. Pada akhirnya dia menyuruh Tiffany untuk mencari seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan yang memiliki wajah yang mirip dengan Catherine West.     

Apakah mungkin selain Kinsey, Cathy memiliki saudara kembar lain? Tidak. Tidak mungkin. Kalau iya, Kinsey serta Cathy pasti sudah memberitahunya.     

Dari halte utama, Katie berjalan kaki melewati garis perbatasan Bayern. Dia terus berjalan mengikuti tapakan jalan yang terbentuk. Tidak lama kemudian Tiffany melaporkan hasil pencariannya.     

"Katie, tidak ada wanita yang memiliki wajah yang mirip seperti Catherine Regnz. Menurut catatan kelahirannya, Cathy hanya terlahir sebagai adik kembar Kinsey Alvianc. Selain Kinsey, Cathy tidak memiliki saudara kandung lainnya."     

Katie menghela napas mendengarnya. Sepertinya wanita itu tidak ada hubungannya dengan Cathy. Sebaiknya Katie melupakannya. Mungkin mimpi itu merupakan memori orang lain yang tidak ada hubungannya dengannya.     

Katie memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.     

"Katie, hati-hati..."     

Brak!!     

"Ada orang yang berlari ke arahmu."     

Sayangnya sebelum Tiffany selesai berbicara, Katie sudah ditabrak orang dengan keras membuatnya jatuh.     

Katie mengelus pantatnya yang terasa sakit sambil meringis. Dia menoleh ke arah pelaku yang menabraknya dengan heran.     

"Maaf, aku terburu-buru." sahut orang itu tanpa melihat kearahnya lalu segera berlari meninggalkannya. Orang tersebut tampak seperti sedang dikejar sesuatu.     

"Katie, cepat sembunyi!"     

Katie menyadari ada sekelompok orang berbaju hitam... sama seperti para penyergap yang menyerang mobil Meisya.     

Namun Katie tidak memiliki waktu untuk bangkit berdiri dan bersembunyi. Karena itu dia menggunakan kekuatannya untuk menyembunyikan dirinya.     

Angin disekitarnya berkumpul menjadi satu mengelilinginya membuatnya menjadi kasat mata. Di mata manusia biasa, Katie sama sekali tidak terlihat. Dan terbukti, kelompok orang berbaju hitam sama sekali tidak melihatnya ketika berjalan melewatinya.     

Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa disekitarnya, Katie menghilangkan kekuatannya. Lalu dia melanjutkan perjalanannya menuju ke pusat kota Bayern sebelum teringat akan sesuatu. Dimana dia pernah bertemu dengan orang yang barusan menabraknya?     

Langkahnya berhenti kemudian berbalik ke arah dimana orang tersebut berbalik.     

Bukankah orang tadi adalah Leonard? Apa yang dilakukan Leonard Heinest di daerah kekuasaan Oostven?     

Dan lagi, kenapa sekelompok orang mengejarnya?     

Katie menelan ludah dengan gugup mengingat mimpinya. Apakah mungkin.. mimpi yang dilihatnya berusaha memberitahunya bahwa cinta pertamanya dalam bahaya?     

~~~~~♡♡♡~~~~~~     

Halo semuanya, terima kasih sudah mendukung Rainbow of Life selama ini ya. Saya putuskan untuk tidak hiatus tapi mungkin tidak bisa up setiap hari seperti biasa. Mungkin seminggu 3-4x up. Untuk sementara waktu saya akan coba tamatkan Who is he? Or she? dulu. Setelah itu baru kembali ke Rainbow of Life.     

Jadi mungkin besok juga ga bisa up :woman_bowing::woman_bowing::woman_bowing:     

Terimakasih atas pengertiannya :smiling_face_with_smiling_eyes::smiling_face_with_smiling_eyes::smiling_face_with_smiling_eyes::smiling_face_with_smiling_eyes:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.