My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Ketakutan Stanley



Ketakutan Stanley

2Setelah menunggu selama tiga jam, komputer yang ada di kamar hotelnya sudah siap dipakainya untuk bekerja.     

"Tumben sekali kau bisa secepat ini. Biasanya memakan lebih dari lima jam." puji Stanley pada salah satu program digitalnya.     

"Itu karena aku mengerahkan semua sirkuit sinyalku disini." jawab Audrey terus terang.     

"Kau tidak ada di apertemen?"     

"Tuan, Selenka menggangguku terus. Kalau dia menggangguku, aku tidak akan selesai bahkan hingga matahari terbit besok pagi."     

Stanley tertawa mendengarnya. "Audrey, kau harus berdamai dengan Selenka. Sungguh, suatu hari nanti kalian akan membuat Eleanor terkena virus jika harus melerai kalian sepanjang waktu."     

"Tuaaaaann.." protes Audrey dengan nada merajuk.     

"Baiklah, sekarang mari kita mulai dengan hasil pencarian kita."     

"Baik."     

Dan kemudian komputer di atas mejanya terpasang gambar hitam dengan ribuan garis rumit dengan lingkaran merah di beberapa tempat.     

Sambil menunggu proses munculnya gambar tersebut secara menyeluruh, Stanley mengambil ponselnya untuk melihat apakah ada yang menghubunginya.     

Sebelah alis Stanley terangkat melihat ada lebih dari tiga notifikasi menandakan Selenka ingin masuk ke jaringan sirkuit ponselnya.     

Stanley mengambil kotak box hitam seperti speaker kemudian menekan tombol hingga lampu hijau menyala.     

"Selenka, kau mencariku?"     

Tapi tidak ada suara dari box hitam itu. Apakah mungkin Selenka sedang beristirahat? Bagaimana dengan Eleanor? Setidaknya harus ada satu yang mengawasi Meisya di apertemen. Mereka berdua tidak mungkin beristirahat bersamaan kalau Meisya berada di luar apertemen.     

Ah, bukankah Meisya sudah kembali ke apertemen? Jadi Stanley tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.     

"Tuan, coba lihat ini." sahut Audrey tiba-tiba.     

Stanley segera melihat ke arah monitor komputer dengan seksama. Ada sinyal lain yang muncul dengan aneh melintasi sebuah daerah. Sinyal tersebut berkedap-kedip secara rutin dan bergerak melintasi sebuah garis.     

"Apakah ini sinyal dari BZO?"     

"Frekuensi sinyalnya memang sama. Tapi aku tidak bisa masuk kedalamnya."     

Stanley menatap sinyal itu yang masih bergerak dengan tatapan serius. Ini pertama kalinya sinyal BZO muncul dalam waktu yang lama. Sayangnya, Audrey tidak bisa meretas ataupun menyusup masuk ke dalam frekuensi sinyal mereka. Mungkin Brinna bisa masuk tapi dia tidak boleh menggangu proses pencarian Brinna yang kini masih sedang melacak kegerakan energi dari sumber energi kehidupan raja merah.     

Stanley mengetukkan jari telunjuknya ke atas meja sambil bertanya-tanya, apa tujuan BZO memutuskan untuk membuka sinyal frekuensi mereka?     

Tidak lama kemudian, Stanley mendelik terkejut ketika melihat tidak hanya satu, tapi belasan bahkan puluhan simbol yang sama bermunculan di monitornya. Semua simbol itu bergerak menuju ke suatu tempat.     

Audrey memperbesar gambaran tempat yang dituju oleh puluhan simbol tersebut. Sebuah pabrik kecil yang tak terpakai dimana hanya ada sedikit kamera pengawasan sehingga Stanley tidak bisa melihat hingga ke dalam pabrik tersebut.     

Apa maksud semua ini? Apa yang diinginkan BZO darinya?     

"Sepertinya mereka ingin tuan datang ke tempat itu?" tebak Audrey.     

"Mungkin. Untuk apa? Apa mereka ingin menangkapku? Sepertinya mereka hanya ingin menjebakku."     

"Aku akan mencoba mencari tahu latar belakang tempat itu."     

Stanley hanya bergumam mengiyakannya. Dia sama sekali tidak bisa memikirkan kemungkinan mengapa BZO bergerak secara terbuka seperti ini. Dia saja baru tahu kalau BZO yang melindungi Meisya diam-diam. Lalu kenapa mereka muncul di sinyal frekuensi miliknya dan memancingnya keluar? Apa yang diinginkan mereka darinya?     

Meisya. Tiba-tiba satu nama itu terlintas dipikirannya seolah nama itulah jawabannya. Apakah terjadi sesuatu pada Meisya? Bukankah Meisya aman di dalam apertemen?     

Stanley mendecak kesal merasa gelisah yang membuatnya tidak nyaman.     

"Eleanor," tidak ada jawaban, "Eleanor! Selenka!" masih tidak ada jawaban yang sudah dipastikan keduanya sedang beristirahat bersamaan. "Audrey, tinggalkan tempat ini dan langsung ke apertemen. Cari tahu dimana Meisya sekarang juga. Beritahu aku hasilnya."     

"Baik."     

Stanley sama sekali tidak menunggu hasil pencarian Audrey dan langsung menghambur keluar.     

"Bella, keluarlah! Aku membutuhkanmu."     

"Apa yang bisa saya bantu tuan?"     

"Ada koordinat di ponselku. Cari tahu apakah ada yang mencurigakan dengan tempat itu! Coba mulai dengan siapapun yang berhubungan dengan Meisya."     

"Baik. Tunggu sebentar." tidak sampai semenit, Bella kembali dengan hasil pencariannya. "Dua hari yang lalu sekumpulan mafia Rusia masuk melintasi perbatasan Belanda. Mereka disewa oleh Peskhov dan Alexsei sendiri sudah datang ke Belanda kemarin malam."     

Deg! Peskhov? Peskhov!? Orang yang dijodohkan pada Meisya oleh Dieter?     

"Dimana mereka sekarang?"     

"Di pabrik yang sama seperti lokasi koordinat dari tuan."     

Stanley langsung menancapkan gasnya hingga puncak kecepatan mobilnya.     

"Bella, sambungkan aku dengan Joan." setelah menunggu beberapa detik, suara Joan terdengar menyapanya dengan santai. "Aku mengirimmu sebuah kordinat lokasi. Jemput aku disana sekitar satu jam." tanpa menunggu jawabannya, Stanley langsung memutuskan panggilannya.     

Tangannya menggenggam kemudinya dengan erat. Ini pertama kalinya.. dia merasa takut. Dia takut terlambat.     

Stanley memang tidak tahu tujuan Peskhov datang kemari. Tapi apapun itu, jika memang Meisya menghilang karena diculik mereka, maka tujuan mereka datang sama sekali tidak bermaksud baik.     

"Tuan. Aku tidak menemukan Meimei sama sekali." tiba-tiba suara Audrey terdengar. "Kamera memang menangkapnya sedang keluar menuju ke arah supermarket. Tapi disaat berada di jalanan titik buta kamera, dia menghilang. Dia tidak muncul di kamera manapun."     

"Sudah berapa lama dia menghilang?"     

"Sekitar satu setengah jam yang lalu."     

Stanley mengumpat dalam hati. Bagaimana dia bisa ceroboh? Bagaimana dia bisa terlambat? Kenapa orang lain selalu bisa selangkah lebih cepat darinya? Bukankah dia adalah Zero? Bukankah Zero seharusnya bisa selangkah bahkan berkali lebih cepat daripada orang lain?     

Kenapa dia tidak? Apa yang membuatnya berbeda dengan lainnya?     

'Vincent punya apa yang tidak kau miliki." tiba-tiba Stanley teringat percakapannya dengan Kinsey kala itu. 'Dia memiliki orang yang ingin dilindunginya sementara kau tidak.'     

'Siapa bilang aku tidak punya?'     

'Memang benar kau punya. Tapi itu karena adalah perintah dan keinginan Daniel. Kau tidak punya orang yang ingin kau lindungi dengan keinginanmu sendiri.'     

Orang yang dilindungi karena keinginannya sendiri? Siapa bilang dia tidak punya? Dia pernah merasakan ingin melindungi seseorang.     

Wanita itu. Wanita satu-satunya yang dikiranya akan selalu mendukung dan berada disisinya. Wanita yang dikiranya akan selalu mencintainya tanpa melirik pria lain.     

Nyatanya.. wanita itu mengkhianatinya dengan kejam. Tidak hanya membunuh rasa cinta yang dimilikinya, wanita itu juga menghancurkan masa depan karirnya.     

Ketika wanita itu menangis memohon belas kasihan darinya, saat itu pula rasa cinta yang dirasakannya pada wanita itu lenyap tak berbekas. Dia bahkan merasa jijik melihat air mata wanita itu. Wajah wanita itu menjadi sangat buruk di matanya membuatnya ingin muntah.     

Semenjak itulah dia memutuskan untuk tidak jatuh cinta. Kalaupun dia mulai kembali merasakan ketertarikan terhadap seorang gadis, dia pasti akan menghindar dan tidak menemui orang itu.     

Lalu apa yang berbeda dengan Meisya? Ketika pertama kali melihat wanita itu menangis, dia sama sekali tidak merasa jijik. Sebaliknya, dia merasa seperti suara tangisan Meisya merasuki hati bahkan jiwanya. Ditambah lagi, kecantikan gadis itu tampak mempesona ketika menangis.     

Stanley bertanya-tanya, apakah dia sudah tidak bisa kembali lagi? Apakah dia tidak bisa menghindari perasaannya lagi? Bukankah dia memutuskan untuk mengakhiri perasaannya?     

Lalu kenapa? Kenapa hatinya merasa gelisah begitu mendengar Meisya menghilang? Kenapa dia merasa sangat marah pada siapapun yang menculik Meisya saat ini?     

Sungguh sebuah keajaibain Stanley tiba di tempat tujuannya tanpa ada kecelakaan apapun. Setelah memakirkan mobilnya agar jauh dari pabrik, Stanley melihat situasi melalui kamera yang sudah disambungkan ke tabletnya melalui Audrey.     

Sialnya, tidak ada satu kamerapun yang berfungsi di dalam pabrik. Sehingga dia sama sekali tidak tahu situasi didalamnya. Stanley segera mempelajari blueprint pabrik tersebut yang diretas oleh Audrey.     

Setelah menghapal tiap sudut dan ruangan pabrik, Stanley turun dari mobilnya. Lalu dia ke belakang membuka bagasinya untuk mengambil beberapa senjata.     

Dia juga memasang headphone blutooth di sebelah telinganya sebelum memanggil Bella.     

"Bella, kau bisa mendeteksi suhu manusia didalam?"     

"Bisa, tapi tuan harus masuk ke dalam terlebih dulu. Saya hanya bisa mendeteksi dalam jangkauan pendek."     

"Itu cukup. Beritahu aku begitu kau merasakan ada kehadiran manusia."     

"Baik."     

"Audrey, tuntun Joan untuk menunggu di lokasi seperti rencana."     

"Baik."     

Kemudian, Stanley mulai masuk ke dalam melalui terowongan berkarat yang tidak dijaga oleh siapa-siapa.     

Meimei, bertahanlah. Aku datang menyelamatkanmu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.