My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Ancaman Putri Adrianna



Ancaman Putri Adrianna

2Di kastil utama Heinest...     

Sementara Leonard pergi menghadiri acara pemberkatan cucu Tuan Besar Tettero, Meisya hanya membaca buku di balkon kamarnya sambil menikmati pemandangan sore.     

Sebenarnya hari ini sang raja memintanya untuk datang ke vila milik raja di daerah Oberpflaz. Semula Meisya menyetujuinya, namun ketika sadar tujuannya datang kesana hanya untuk dijodohkan dengan duda yang berasal dari Rusia, Meisya membatalkan keberangkatannya.     

Dengan tegas dia menolak perjodohan ini. Dan dia bersikeras untuk menyendiri seumur hidupnya daripada harus menikah dengan orang yang tidak dicintainya.     

Bahkan kriteria calon suami dari Inggris lebih baik dan menjanjikan daripada duda dari Rusia. Meisya sama sekali tidak mengerti kenapa kakak tirinya tiba-tiba berubah pikiran lagi. Apakah mungkin ibu suri yang mempengaruhi keputusannya?     

Meisya mendesah pasrah jika kemungkinan yang dipikirkannya memang benar. Sepertinya janda permaisuri sangat putus asa untuk menyingkirkannya.     

"Yang Mulia, Putri Adrianna ingin bertemu dengan anda." ucap salah satu pelayan setianya.     

Putri Adrianna adalah putri kedua sekaligus adik kandung dari raja sekarang. Sudah sangat terkenal kalau Putri Adrianna sangat iri akan kecantikan yang dimiliki Meisya. Dia tidak pernah menutupi rasa ketidaksukaannya pada Meisya tiap kali mereka bertemu.     

Hari ini Putri Adrianna datang secara khusus di wilayah tempat pribadinya membuatnya merasa heran. Apa yang diinginkan kakak tirinya itu?     

"Biarkan dia masuk." jawab Meisya santai sebelum berjalan ke meja bundar yang cantik dengan elegan.     

Begitu Adrianna dipersilahkan masuk, tanpa rasa sungkan, dia langsung duduk berhadapan dengan Meisya.     

"Jadi, kau tidak mau menikah dengan Peskhov? Padahal kekayaannya masih dibilang sangat besar meski tidak sebanding dengan Duke Lascelles."     

"..." Meisya hanya diam sambil tersenyum tipis. Satu-satunya cara agar Adrianna berhenti mengusiknya tanpa menyinggungnya adalah diam.     

"Aku dengar rumor aneh. Pangeran Leonard berencana melakukan kudeta? Apa kau tahu sesuatu?"     

Tanpa sadar Meisya mengeratkan genggamannya pada cangkir tehnya. Apa hubungannya antara dia yang menolak perjodohan kedua ini dengan kakaknya? Dan lagi, kenapa Adrianna menuduh Leonard sembarangan tanpa bukti?     

"Aku dengar nyonya Delcrov juga keluar dari tempatnya. Padahal sudah ada larangan dia tidak boleh meninggalkan kastil cabang, kenapa dia nekat keluar?"     

Ujung bibir Meisya berkedut tidak suka kemana arah pembicaraan ini. Kenapa dia merasa Adrianna sengaja menggunakan dua orang yang disayanginya untuk menyudutkannya?     

"Adrianna, kau hanya empat bulan lebih tua dariku. Bukankah tidak sopan kau berbicara padaku seperti ini. Lagipula menuduh orang sembarangan tanpa bukti apapun bukanlah tindakan bijak sebagai adik kandung raja."     

Adrianna tersenyum miring sebelum mengambil cangkir teh yang sudah disediakan untuknya. Dia meminumnya dengan gerakan santai dan anggun.     

"Hukuman bagi seorang pengkhianat adalah hukuman eksekusi dihadapan seluruh rakyat. Dan hukuman bagi orang yang melanggar peraturan raja, akan didekam di penjara bawah tanah yang gelap selama satu tahun. Kau ingin melihat dua orang yang ada dipihakmu bernasib seperti itu?"     

"..." Meisya tetap diam tanpa ekspresi.     

"Soal bukti.. aku tidak memerlukan buktinya. Asal aku bicara dengan ibuku, beliau akan membuat bukti palsu yang akan menyerang mereka."     

Meisya menurunkan kedua tangannya sebelum saling mengait diatas pangkuannya. Dia bisa merasakan tangannya terasa dingin dan kesepuluh jarinya mati rasa karena bergetar dengan hebat.     

"Apa yang ingin kau bicarakan?"     

"Jika kau setuju menikah dengan Peskhov, mungkin aku akan tutup telinga akan rumor yang kudengar."     

"Baiklah. Aku akan menyetujui perjodohan ini. Aku akan menikah dengan Duke Lascelles."     

Trang! Adrianna meletakkan cangkir tehnya dengan kasar.     

"PESKHOV. Aku ingin kau menikah dengan Peskhov!"     

"Kenapa?" Meisya memiringkan kepalanya dengan penuh tanya. "Bukankah sama saja? Raja Dieter memang menjodohkanku dengan Duke Lascelles. Aku setuju menikah dengan orang asing seperti yang kau inginkan. Kenapa kau malah marah?"     

"Kau.." Adrianna menarik napas panjang agar dia tidak membuat onar di kediaman pribadi Meisya.     

Meski Adrianna sama sekali tidak suka bahkan membenci adik tirinya, dia tetap tidak bisa melukainya. Karena ada peraturan khusus dari almarhum raja sebelumnya yang melindungi Meisya.     

Putri Meisya tidak boleh disentuh dengan cara sembarangan. Apalagi ada pasukan khusus yang tak diketahui identitasnya akan selalu membalas perbuatan siapapun yang hendak melukai Meisya secara terang-terangan.     

Meisya sendiri juga mengetahuinya. Meski dia tidak bisa menggunakan jabatannya untuk melindungi dua orang yang disayanginya, setidaknya dia bisa melindungi dirinya sendiri. Dia tahu ada peraturan khusus untuknya. Dan dia juga tahu sedari dulu Putri Adrianna ingin menikah dengan Duke tampan dari Inggris ini.     

Karena itulah, Meisya memancing emosi wanita itu dengan mengatakan dia akan menikah dengan Duke yang diincar Adrianna.     

Sayangnya, Adrianna sangat pintar sehingga dia tidak terpancing dengan keputusannya.     

"Meisya. Pikirkan baik-baik. Aku atau ibuku mungkin tidak bisa menyentuhmu. Tapi kami bisa menyentuh kelemahanmu. Pertimbangkan baik-baik." tersirat nada ancaman serius pada suara serta sinar matanya.     

Meisya hanya terdiam sama sekali menolak untuk bicara. Tangannya masih gemetaran dan belum berhenti. Dia tahu, begitu dia membuka suara.. suaranya akan terdengar gemetar dan dia akan dipandang lemah.     

Meisya tidak menginginkannya. Dia tidak ingin membuat Adrianna merasa senang karena berhasil mengalahkannya. Karena itu dia hanya diam dengan ekspresi datar yang dikira Adrianna terkesan dingin.     

"Aku akan memberimu waktu dua hari. Jika sampai besok lusa kau belum memberitahu kakakku kau akan menikah dengan Peskhov, jangan salahkan aku kalau dua orang yang ada dipihakmu meninggalkanmu sendirian di dunia ini."     

Setelah mengatakan apa yang ingin disampaikan dengan nada sama sekali tidak bersahabat, Putri Adrianna pergi dan segera berjalan kembali ke tempat pribadi miliknya sendiri.     

Meisya mendesah lega melihat kepergian kakak tirinya. Dia membuka kaitan tangannya yang kini memutih akibat kukunya yang menancap ke kulitnya. Tangannya masih gemetaran dan kini dia juga merasakan kakinya ikut gemetar.     

Meisya melirik ke arah para pelayan yang senantiasa mendampinginya. Dia tidak ingin ada siapapun yang melihat sisi lemahnya. Karena itu dia menyuruh mereka semua keluar meninggalkannya seorang diri.     

Begitu dia yakin kini dia sendirian, Meisya mengangkat tangannya yang gemetar untuk mengambil cangkir teh miliknya. Tiba-tiba energinya terkuras habis hingga tak bisa mengangkat cangkir tehnya.     

Dia meletakkan kembali cangkirnya dan membiarkan air mata mengalir membasahi pipinya.     

Dia mendekap mulutnya dengan sebelah tangannya untuk menahan isakannya tidak keluar ataupun terdengar oleh pelayan yang berdiri di luar lamarnya.     

Kenapa? Kenapa dia sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melindungi orang yang disayanginya? Satu-satunya saudara tiri yang tulus menyayanginya hanyalah Leonard.     

Namun kini ada rumor miring yang bisa membahayakan saudaranya? Kenapa Leonard ingin memberontak? Dia tahu Leonard sangat pintar dan berpura-pura tidak peduli. Tapi dia sama sekali tidak tahu Leonard akan berencana untuk memberontak ataupun berambisi merebut tahta.     

Jika seandainya dia tidak tahu kalau Leonard sebenarnya sangat pintar, mungkin dia tidak akan percaya dengan rumor itu. Tapi kini.. dia tidak yakin apakah rumor itu salah atau tidak.     

Meisya tahu betul, Leonard sama sekali tidak menyukai cara kerja raja yang sekarang. Kakak tirinya, Dieter hampir tidak pernah mengambil keputusan sendiri. Yang sering menentukan keputusan adalah ibu suri, istri utama dari raja sebelumnya. Keputusan atau kebijakan yang dibuatnya tidak hanya merugikan anak-anak raja lainnya, melainkan juga merugikan rakyat yang tinggal di Jerman utara.     

Itu sebabnya tidak heran jika Leonard yang pintar dan peduli terhadap masyarakat berniat untuk memberontak.     

Tapi.. meski dia sangat berharap agar Leonard tidak berubah menjadi pengkhianat, dia juga berharap agar Leonard berhasil dalam rencana perebutan tahta kerajaan ini.     

Dengan begitu, mungkin segala sesuatunya bisa menjadi lebih baik. Dia bisa menghilangkan perlakuan tahanan terhadap Keisha dan membiarkannya tinggal bersama dengannya. Atau Meisya tidak perlu takut akan perjodohan asing dan bisa memilih sendiri pendamping hidupnya.     

Tapi itu semua hanya khayalan belaka. Leonard yang tidak memiliki siapapun yang mendukungnya pasti akan kalah oleh ibu suri yang memiliki dukungan dari beberapa pejabat tinggi. Ditambah adiknya, Lemar Delcrov akan menuruti semua permintaan sang ibu suri tidak peduli sesulit apa permintaannya.     

Meisya merasa putus asa dan dia hanya bisa menangis meluapkan kesedihan atas ketidakberdayaannya.     

Tangisannya semakin keras disaat hujan turus dengan deras. Dia tidak perlu takut suara tangisannya akan terdengar karena tertutup oleh suara hujan.     

Begitu puas menangis, Meisya bangkit berdiri dan berbaring di ranjang besarnya. Dia tidak tahu jam berapa sekarang, tapi dia merasa kantuk dan letih yang luar biasa.     

Anehnya, bahkan dengan rasa kantuk beratnya tidak sanggup membuat Meisya untuk tidur. Pikirannya masih terjaga penuh karena memikirkan ancaman Adrianna tadi sore.     

Pada akhirnya dia hanya berguling-guling sambil terus berusaha untuk terlelap. Tepat disaat pikirannya sudah melayang, telinganya menangkap sebuah suara.     

Meisya berbalik untuk mencari sumber suara itu. Namun seseorang mendekap mulutnya tiba-tiba membuatnya ketakutan setengah mati.     

"Daripada menikah dengan seorang duda, bagaimana kalau aku menculikmu?"     

Mata Meisya membelalak lebar dan ingin menjerit untuk memanggil para pejangga. Sayangnya, dia kehilangan kesadaran terlebih dulu sebelum sempat menjerit.     

Penculik Meisya menyelinap keluar istana tanpa meninggalkan jejak apapun. Dan tidak akan ada yang tahu kalau Meisya telah menghilang dari kamar pribadinya hingga pelayan datang besok pagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.