My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Memancing Cathy ke Jerman



Memancing Cathy ke Jerman

2Stanley mendekati Kinsey yang masih berdiri di depan menyaksikan kepergian Katie menuju ke kediaman utama Tettero. Meski Kinsey tidak menunjukkannya, Stanley tahu Kinsey masih merasa khawatir mengenai keselamatan Katie.     

"Dia akan baik-baik saja." ucap Stanley. "Lagipula dia sudah memikiki Tiffany."     

"Katie masih belum menguasai Tiffany sepenuhnya. Dia tidak akan mengerti..."     

"Dia akan mengerti seiring berjalannya waktu. Daripada itu, kita harus memikirkan lainnya. Karena anak itu sudah mulai bisa melihat warna, itu berarti sumber energi kehidupan mulai menyerah untuk menarikmu kembali."     

"Bukankah itu kabar yang bagus?"     

"Kenapa dari berbagai macam warna, warnaku adalah abu-abu?" keluh Stanley dengan nada berlebihan.     

"..."     

Kinsey sama sekali tidak terkejut. Warna abu-abu memang cocok untuk Stanley yang penuh dengan kepalsuan.     

"Kau tahu kami sama sekali tidak peduli dengan warnamu kan." sahut Tanya dengan nada jahil. "Kecuali kalau warnamu hitam, maka mungkin Kinsey akan langsung mengirimmu pulang ke Amerika."     

"Tidak. Aku tidak akan mengirimnya pulang ke Amerika."     

"Benarkah?" Stanley tidak menyangka mendengarnya. Dia merasa terharu Kinsey masih peduli padanya.     

"Aku akan membuangnya ke dasar lautan."     

"..."     

Akan lebih baik kalau saja Kinsey tidak melanjutkan kalimatnya.     

Sebaliknya, Tanya malah tertawa terbahak-bahak dan ingin sekali melihat bagaimana Kinsey bisa menyeret Stanley ikut bersamanya dan dibuang ke lautan. Karena dia yakin sebelum hal itu terjadi, Stanley sudah pergi lebih dulu dan menggunakan program digital bernama Audrey untuk menyembunyikan keberadaannya.     

"Daripada membahas ini, lebih baik kalian lihat berita pagi ini." desah Stanley menyerah dan memberikan tablet miliknya pada Kinsey.     

Kinsey serta Tanya saling berpandangan melihat berita yang lagi viral. Hotel yang mereka tinggali beberapa hari lalu mengalami kebakaran yang misterius. Kebakaran itu terjadi pada suite di lantai Kinsey menginap?     

Kinsey memang tidak lagi menginap disana, namun suite itu masih menggunakan nama Kinsey agar Hillary mengira dia masih menginap di hotel yang sama.     

"Eleanor bilang dia menangkap sinyal dari istana ke tempat nona kedua. Tampaknya mereka ingin memancing nona kedua kemari."     

"Kenapa mereka ingin Rinrin datang kesini?"     

"Aku sedang mencari tahu. Tapi dugaanku karena dia juga adalah 'origin'."     

"Bukankah origin hanya ada satu? Kenapa bisa ada dua?" Tanya merasa keheranan.     

"Kasus khusus. Kinsey terlahir sebagai anak kembar. Secara otomatis, masing-masing dari mereka memiliki potensi yang sama untuk menjadi raja merah."     

"Itu berarti Rinrin akan bisa mendengar 'suara' itu?" Kinsey tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.     

"Bisa jadi."     

Kinsey merasa sangat marah. Berani sekali ada orang yang menggunakannya untuk memancing adiknya datang kemari.     

"Kalau begitu kita harus meretas email Cathy sebelum dia membaca..."     

"Sebelum Penelope melakukannya, Vincent sudah menghapusnya lebih dulu." sambung Stanley memotong ucapan Tanya. "Tampaknya Vincent juga tidak ingin membiarkan istrinya ke Jerman yang masih belum diketahui apakah aman untuk keluarganya atau tidak."     

Kinsey tersenyum mendengarnya. Kalau dulu dia sangat tidak menyukai Vincent bahkan mungkin membenci pria itu, tapi sekarang.. dia malah merasa lega karena yang menjadi suami adiknya adalah Vincent.     

Pria itu memang bisa diandalkan kalau berhubungan dengan keselamatan adiknya serta kedua keponakannya.     

"Kalau begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Sebaiknya kita bersiap untuk rencana kita selanjutnya." sahut Kinsey mengajak mereka berdua kedalam untuk membahas strategi mereka dalam menghadapi musuh mereka.     

Hanya saja, Stanley mengeluarkan usulan yang sama sekali tidak disukai Kinsey.     

"Bagaimana kalau kita membiarkan nona kedua kemari?"     

"Kita tidak bisa mengambil resiko itu. Adikku sudah cukup menderita dengan kejadian enam tahun lalu dan aku tidak ingin membawanya ke situasi yang sama."     

"Coba pikirkan kembali. Kita tidak berada di Amerika sekarang. Kita memang memiliki mata dimana-mana, tapi kita tidak memiliki tangan. Kita kalah jumlah dengan mereka. Meski dengan bantuan program canggih yang kita miliki, kita tidak pernah tahu kapan mereka merubah strategi dan menyerang kita dengan segala pasukannya."     

"Dengan adanya Catherine disini, Vincent akan membawa anggota timnya serta seluruh Alpha dan Zero bisa menyebar di Jerman untuk melindungi nona kedua dan ketiga. Dengan begitu kita tidak perlu khawatir akan kalah jumlah dengan mereka."     

"Aku membenci ide ini. Tapi apa yang dikatakannya memang benar." sahut Tanya kemudian. "Lawan kita kali ini bukan musuh seperti biasanya. Tempat ini juga bukan teritorial kita. Kau juga tahu itu."     

"..." Tentu saja Kinsey mengetahuinya. Dia sangat tahu bahkan meski tidak ada yang memberitahunya.     

Kalau di Amerika, dua pribadi yang melegenda bisa melindungi banyak orang secara bersamaan bukan hanya kerena dua pribadi itu sendiri. Tapi ada anggota tim yang sudah menyebar untuk melindungi orang-orang yang ditetapkan.     

Sementara di Jerman ini... Tidak ada anggota Alpha atau Zero yang menyebar seperti di Amerika. Sementara yang harus dilindunginya sangat banyak.     

Bagi Kinsey, dia hanya ingin melindungi Katie seorang. Tapi bagi Katie, sangat banyak yang ingin dilindungi gadis itu. Karena itu Kinsey juga ingin melindungi siapapun yang ingin dilindungi Katie.     

Dia tahu.. kenyataan kalau sebenarnya dia akan kalah kalau berhadapan langsung dengan ribuan prajurit istana, belum lagi ditambah ratusan serigala Vangarians... kemungkinan untuk menang sangat kecil.     

Itu sebabnya, dia tidak bisa membantah usulan Stanley karena itu memang ada benarnya. Hanya saja.. bagaimana kalau adiknya tidak tahan dengan bisikan iblis itu? Bagaimana kalau terlintas di benaknya untuk menerimanya?     

Tidak hanya akan menjadikan adik yang disayanginya hidup dengan tidak normal, wanita yang menjadi sumber kebahagiaannya juga akan mati. Dia tidak ingin mengambil resiko itu.     

"Kinsey, kalau kau khawatir nona kedua akan tergoda dengan suara itu, kau tidak perlu takut. Selama nona kedua tidak lengah atau merasa gelisah, suara itu tidak akan pernah muncul. Ditambah lagi, waktunya akan disibukkan bersama si kecil dan suaminya. Energi kehidupan tidak pernah muncul disaat targetnya bersama dengan orang lain." Stanley menjelaskan dengan panjang lebar.     

Kinsey mendesah pelan mendengarnya. Dia baru ingat disaat dia hampir tergoda dan menerima tawaran 'suara' itu, Stanley datang tepat waktu untuk mencegahnya. Semenjak itu dia tidak pernah mendengarkan bisikan itu lagi karena Stanley selalu berisik menganggunya.     

Dia yakin Cathy pasti selalu bersama kedua anaknya.. lebih tepatnya, Vincent tidak akan pernah meninggalkan Cathy sendirian. Karena itu.. mungkin dia bisa membiarkan Cathy datang kemari? Lagipula, tampaknya Katie juga sangat ingin bertemu dengan adiknya.     

Ditambah lagi, dia bisa menggunakan kedatangan adiknya untuk membuat musuhnya lengah. Mungkin pihak yang ingin membawa setengah origin kemari tidak tahu, kalau sebenarnya suami adiknya adalah manusia yang membuat siapapun tidak ingin mengusik keluarganya.     

Karena itu.. orang itu pasti tidak sadar. Begitu Catherine tiba di Jerman, ada sekelompok orang yang juga akan tiba di Jerman dengan waktu yang berbeda-beda.     

Kinsey tersenyum miring memikirkannya. Lawannya mengira dia bisa menggunakan adiknya untuk melawannya? Kinsey akan membalikkan hasilnya. Lawannya tidak akan pernah mengira dengan memancing Cathy kemari sama saja memancing kumpulan ikan hiu ganas.     

"Baiklah. Biarkan dia kemari." sahut Kinsey kemudian.     

"Baguslah kalau begitu. Aku juga sangat merindukannya. Stanley, cepat hubungi Vincent dan beritahu rencana kita." ujar Tanya dengan nada yang penuh antusias.     

"Kenapa aku? Kinsey, kau saja yang menghubungi Vincent."     

"Kau pikir dia akan mendengarkanku?"     

"Kalau kau tahu dia tidak akan mendengarkanmu, tentunya kau tahu dia akan membuangku sebelum aku berbicara." balas Stanley.     

Kinsey memijat keningnya yang kembali terasa pusing. Jadi pada akhirnya.. tidak ada satupun yang ingin menghadapi amukan sang Tuan Besar Regnz??     

"Ah! Aku tahu. Aku bisa menyuruh Eleanor untuk meretas ponsel nona kedua dan menggunakan nama Katalina agar nona kedua mau datang kesini. Vincent tidak akan bisa berkata tidak terhadap permintaan nona kedua." Stanley tersenyum bangga akan pemikirannya cerdik.     

Kinsey serta Tanya bergidik sama sekali tidak menyangka Stanley bisa menciptakan ide seperti itu. Mereka sama sekali tidak berpikir untuk menghubungi Cathy langsung. Karena selama ini Cathy selalu mengikuti apa kata suaminya. Sehingga mereka mengira jika ingin membawa Cathy kemari, maka mereka harus lolos mendapat persetujuan dari sang suami yaitu Vincentius Regnz.     

Tapi mereka melupakan kenyataan yang sangat penting. Vincent pasti akan menuruti keinginan istrinya dan Cathy selalu bisa mendapatkan apapun yang dia mau begitu dia bertekat untuk mendapatkannya.     

Kenapa aku tidak memikirkan cara ini? Pikir Kinsey terheran-heran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.