My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Sosok Misterius



Sosok Misterius

1Semenjak Katie tinggal di Bayern, Katie sudah diperingatkan agar tidak keluar dari wilayah kekuasaan Oostven. Bahkan dia diberi larangan keras untuk tidak melewati perbatasan di Oberpflaz ataupun di daerah utara yang merupakan tempat tinggal anggota kerajaan.     

Jika Katie ingin pergi ke luar kota yang bukan merupakan wilayah Oostven, paling tidak harus ada dua orang yang menemaninya.     

Katie tahu bahaya apa yang akan dihadapinya begitu tiba di hutan Valeys. Begitu serigala pelacak milik Vangarians menangkap baunya, maka saat itu pula dia pasti mati. Tapi dia tidak peduli.     

Disaat dia tahu Kinsey masuk ke daerah Oberpflaz, dia tidak bisa berpikir jernih. Dia terlalu takut pria itu mengalami bahaya. Dia terlalu takut kalau terjadi sesuatu yang buruk pada pria itu.     

Bahkan dia sendiri tidak mengerti akan perasaannya. Bukankah sebelumnya dia memutuskan untuk melupakan pria itu? Bukankah dia memutuskan untuk tidak membiarkan perasaannya terhadap pria itu semakin membesar?     

Lalu kenapa dia berlari sekencang-kencangnya keluar dari perbatasan Bayern melalui jalur hutan? Kenapa dipikirannya sekarang dipenuhi dengan wajah pria itu?     

Kini dia sadar. Tidak masalah jika pria itu tidak menyukainya. Tidak masalah jika pria itu tidak memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Tidak masalah jika mereka tidak akan pernah bersama ataupun bertemu. Tapi dia tidak ingin hidup di dunia ini yang tidak ada pria itu.     

Aneh sekali. Kenapa dia bisa berpikir seperti ini? Apakah perasaannya sudah terlalu jatuh ke dalam? Apakah dia masih menyukai pria itu meski dia takut berhadapan dengan Kinsey?     

Langkah Katie terhenti begitu dia mencapai garis pembatas yang menandai jalan berikutnya adalah kawasan Oberpflaz. Jalan yang akan dilaluinya adalah jalan tepat dibawah gunung dimana akan ada serigala yang mengincarnya begitu mereka mencium bau energi kehidupannya.     

Jantung Katie berdegup dengan kencang. Takut. Dia sangat ketakutan. Dia memang sudah siap menghadapi kematiannya. Tapi dia masih belum ingin mati sekarang. Tidak sebelum dia menyelamatkan ibu kandungnya.     

Dan kini.. apakah dia bersedia mengorbankan nyawanya hanya demi menyelamatkan Kinsey? Pria itu bahkan belum tentu mengkhawatirkannya.     

Takut dia akan terlambat, Katie membulatkan tekadnya dan melangkah maju. Dia tidak tahu apakah Vangarians sudah menangkap Kinsey atau belum, tapi dia memutuskan untuk menyelamatkan pria itu.     

Sayangnya, dia sama sekali tidak mengenali daerah hutan di Oberpflaz. Dia bahkan tidak tahu dimana dia sekarang. Dia hanya mengikuti jalur jalan yang terbentuk di tanah dengan waspada.     

Pendengaran, penglihatan serta instingnya digunakan semaksimal mungkin sambil berharap tidak ada serigala apapun di bawah sini.     

Dia merasa cukup beruntung tidak menemui makhluk apapun hingga sejauh ini. Sayangnya, keberuntungannya tidak sebagus yang ia kira. Dengan cerobohnya dia malah berjalan tepat ke arah serigala artik yang sedang menikmati hasil buruannya.     

Serigala tersebut merasakan kehadirannya dan segera memfokuskan perhatian ke arahnya.     

Katie menelan ludah dengan gugup. Setidaknya, serigala ini bukanlah serigala pemburu raja merah. Tapi... tetap saja. Melihat serigala artik tersebut melangkahkan kakinya ke arahnya, belum lagi geramannya yang hendak menyerangnya membuatnya takut setengah mati. Yang pasti serigala itu menganggapnya adalah musuhnya. Tidak akan ada penyusup yang berani masuk kemari karena serigala penghuni hutan pasti akan menerkam mereka.     

Tanpa sadar, Katie berbalik dan segera berlari yang malah membuat serigala tersebut meninggalkan makanannya dan mengejarnya dengan cepat.     

Katie memang terkenal dengan kecepatan larinya. Dia sangat lincah, gesit serta keseimbangannya sangat bagus. Sayangnya, saat ini dia sedang dilanda panik luar biasa. Dia sadar, jika dia berlari tanpa tujuan seperti ini, cepat atau lambat serigala merah akan mencium baunya. Begitu baunya tercium.. dia tidak akan bisa kabur lagi.     

Karena saking paniknya, Katie sama sekali tidak menyadari akar pohon yang agak menjulang keluar dari tanah. Kakinya tersandung akar tersebut dan dia terjatuh dengan keras menyebabkan pipinya tergores kerikil dan mengeluarkan darah.     

Katie terlalu takut dan tidak sanggup berdiri. Dia hanya berusaha menggeser badannya ke belakang dengan menyeret punggung serta bokongnya yang menempel ke tanah ketika melihat serigala artik menghampirinya.     

Jantung Katie seakan berhenti saat serigala itu melompat dan hendak menerkamnya. Tiba-tiba saja seseorang menghalangi pandangannya dan memukul serigala itu dengan menggunakan sebuah tongkat kayu.     

Katie terpaku pada tempatnya dan terlalu takut untuk bergerak. Serigala tersebut segera bangkit kembali dan mendesis menunjukkan taringnya yang masih ada darah akibat makan buruannya tadi. Pria didepannya juga ikut mendesis dengan menakutkan. Tubuh pria itu seperti sedang mengikuti gerakan serigala. Anehnya serigala artik itu akhirnya berjalan mundur dan pergi.     

Siapa orang ini? Kenapa dia sanggup mengusir serigala artik milik Vangarians?     

Wajah Katie seketika memucat begitu pria itu berbalik dan tatapan mereka beradu. Katie menangkap sebuah tato serigala di bahu kanan pria itu. Orang ini adalah kaum Vangarians! Dia telah ditemukan orang dari kaum Vangarians!     

"Mata merah? Jadi kau adalah raja merah?" ekspresi pria itu seketika berubah menyerigai dan mengerikan.     

TIDAK! Dia lupa memakai kontak lensanya saat keluar dari Bayern tadi.     

Sekali lagi Katie bergerak mundur dengan takut. Dia bahkan nyaris meneteskan air mata saat melihat orang ini mendekatinya dan hendak menangkapnya.     

'Umbra, maafkan aku. Sepertinya setelah ini aku tidak akan selamat.' lirih Katie dalam hati.     

Tiba-tiba muncul sosok seseorang lain di antara Katie dan orang Vangarians tersebut. Katie hanya melihat punggung pria itu, tapi dia bisa merasakan orang ini bukan orang biasa. Entah kenapa dia bisa merasakan aura membunuh pada orang yang baru muncul ini.     

Rambut orang ini bewarna hitam dan agak panjang. Di kedua sisi rambut terikat menjadi satu di tengah pada bagian belakang. Tubuh orang ini besar dan berotot. Siapa orang ini? Kenapa dia merasa orang ini berusaha melindunginya?     

Jantung Katie seketika berhenti saat orang berambut hitam melirik ke arahnya sekilas. Sinar matanya... ini pertama kalinya.. bukan kedua kalinya dia melihat sinar mata seperti itu. Sinar mata yang haus akan darah. Orang ini bisa membunuh puluhan orang bahkan ratusan orang tanpa berkedip ataupun berekspresi.     

Dia pernah melihat sinar mata yang sama pada Walther saat pertama kali dia datang ke Bayern. Waktu itu Walther mengancamnya akan membunuhnya jika dia tidak pergi meninggalkan Bayern. Dia bahkan mendemonstrasikan kebolehannya dengan membunuh para penyusup didepan matanya. Walther membunuh mereka tanpa ampun dan pria itu sama sekali tidak merasa bersalah.     

Saat itu Katie merasa ketakutan dan membutuhan waktu berminggu-minggu agar dia mau keluar dari rumah umbranya.     

Kini dia sudah tidak takut lagi pada Walther. Pria itu bahkan memperlakukannya dengan penuh kasih layaknya seorang kakak. Secara perlahan dia juga melupakan sinar mata yang haus darah pada Walther dan menganggapnya mimpi buruk.     

Tapi kini... dia harus dihadapkan sinar mata yang sama. Belum lagi, dia sama sekali tidak mengenal orang ini. Siapa dia? Apakah orang ini memang ingin menolongnya ataukah malah ingin membunuhnya?     

Yang pasti orang ini bukan dari suku Oostven ataupun kaum Vangarians. Apa yang dilakukan orang luar di kawasan hutan di bawah gunung milik Vangarians?     

Katie tidak memiliki waktu untuk berpikir saat sadar dua orang pria itu sudah saling bertarung dan berusaha melukai lawannya.     

Kaum Vangarians hampir tidak pernah bertarung sebelumnya. Mereka hanya mengandalkan serigala mereka untuk mengalahkan musuhnya. Tapi orang berambut hitam ini jelas sekali sangat ahli dalam bidangnya.     

Jantung Katie bergetar. Tadi dia dikejar serigala yang kemudian ditolong oleh orang Vangarians. Sekarang orang ini berniat ingin menangkapnya begitu tahu dia adalah raja merah. Kemudian orang berambut hitam muncul menolongnya. Bagaimana kalau orang yang baru ini juga berencana menangkapnya?     

Pertarungan itu berakhir dengan cepat. Katie semakin bergetar hebat melihat bagaimana orang berambut hitam membunuh orang Vangarians dengan mudahnya.     

Orang tersebut masih memiting leher mayat itu saat melirik kembali ke arah Katie dengan sinar mata yang masih sama seperti sebelumnya. Orang ini juga akan membunuhnya! Pikir Katie.     

Akhirnya Katie menemukan kekuatannya yang tersisa untuk bangkit berdiri dan segera melarikan diri. Jantungnya beradu dengan cepat dan dia sama sekali tidak bisa berpikir. Tidak hanya dia dikejar oleh orang tadi, dia juga tidak tahu kapan serigala merah akan mulai menyadari kehadirannya disini.     

Karena dia merasa gelisah dan takut luar biasa, cuaca di sekitarnya mulai berubah mendung. Tepat saat awan gelap mulai terbentuk dengan sempurna, kaki Katie tersandung dan jatuh bergelundung di tanah landai yang agak curam.     

Saat bergelundung, kakinya terbentur batu besar dan wajahnya menggores daun liar berduri. Begitu tiba di dasar, dia merasakan sakit yang luar biasa pada kakinya dan kepalanya terasa pusing. Sedetik kemudian, dia kehilangan kesadaran dan pingsan. Disaat bersamaan, awan gelap memudar dan langit kembali cerah.     

Beberapa menit kemudian, orang berambut hitam tadi yang membunuh orang Vangarians, muncul dan menatap Katie dengan seksama. Tampaknya, dia menyembunyikan mayat korban yang dibunuhnya di suatu tempat terlebih dulu, agar tidak ditemukan warga setempat dalam waktu dekat. Barulah setelahnya dia mencari 'target'nya.     

Dia mendapatkan tugas yang tidak biasa dari tuannya. Ciri-ciri targetnya adalah wanita berambut merah seperti apel serta mata merah. Jika wanita itu memakai kontak lensa, maka warna matanya adalah coklat gelap.     

Tadi sekilas dia memang melihat mata wanita ini adalah merah. Berarti, wanita ini adalah 'target'nya. Setelah memastikan wanita yang tak sadarkan diri adalah target yang dicarinya, dia menggendongnya dan membawanya keluar dari hutan Oberpflaz.     

Kemudian dia membawa gadis itu ke mobil dimana rekannya sibuk menghapus jejak rekaman apapun yang menunjukkan dia telah memasuki kawasan hutan Valeys tanpa izin. Setelah itu mobil mereka menuju ke sebuah hotel dimana majikan mereka telah menunggu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.